Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Keracunan Ikan Tongkol dengan Cara Berikut

Reporter

image-gnews
Pekerja menjemur ikan tongkol untuk diproses menjadi ikan asin di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis 14 Maret 2019. Sejumlah pengusaha ikan asin setempat mengatakan mengalami penurunan hasil produksi dari sekitar 3,5 ton per hari menjadi 1,5 ton per hari akibat proses pengeringan yang tidak maksimal karena intensitas hujan tinggi dalam sepuluh hari terakhir. ANTARAFOTO/Astrid Faidlatul Habibah
Pekerja menjemur ikan tongkol untuk diproses menjadi ikan asin di Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis 14 Maret 2019. Sejumlah pengusaha ikan asin setempat mengatakan mengalami penurunan hasil produksi dari sekitar 3,5 ton per hari menjadi 1,5 ton per hari akibat proses pengeringan yang tidak maksimal karena intensitas hujan tinggi dalam sepuluh hari terakhir. ANTARAFOTO/Astrid Faidlatul Habibah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Status kejadian luar biasa (KLB) keracunan ikan tongkol dikeluarkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyusul keracunan ratusan warga usai menyantap ikan tersebut. Pakar pangan yang juga Koordinator Kelompok Riset (KeRis) Pangan Aman Sehat Utuh Halal (ASUH) Universitas Jember (Unej), Dr. Nurhayati, memaparkan tips untuk mencegah keracunan ikan.

"Hal yang perlu diwaspadai di balik kelezatan ikan adalah hadirnya penyakit akibat salah penanganan, seperti yang terjadi di Jember, yakni ratusan warga mengalami keracunan akibat mengonsumsi ikan tongkol," katanya.

Menurutnya, ikan merupakan sumber protein hewani yang kaya gizi dan senyawa omega tiga untuk kecerdasan otak. Tidak sekedar rasa dan aromanya yang lezat, tetapi kelimpahan alam Indonesia sebagai negara bahari yang menjadikan ikan sebagai sajian nikmat disantap bersama, terlebih di saat-saat kebersamaan dengan aroma bakar-bakar.

"Potensi KLB keracunan ikan bisa terjadi karena beberapa hal, yakni bahan baku ikan tongkol, histamin, dan toksin atau racun," ucap Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember itu.

Ia menjelaskan untuk bahan baku (ikan segar), yakni hasil tangkapan yang tidak segera disimpan pada suhu rendah (ruang pendingin es) menyebabkan kerusakan fisiologis dan mikrobiologis pada ikan.

"Bakteri indigenus ikan seperti Weisella sp, Shewanella putrefaciens, dan bakteri kontaminan indikator sanitasi, seperti Eschericia coli, Salmonella sp, dapat tumbuh berkembang pada ikan sesaat setelah mati ditangkap," tuturnya.

Seiring dengan kerusakan fisiologis rigor mortis jaringan ikan, disarankan untuk segera menyimpan ikan segar pada ruang pendingin seperti kulkas maupun freezer karena jika tidak disimpan di kondisi dingin atau beku maka bakteri kontaminan dapat tumbuh berkembang cepat.

"Rata-rata masa ganda bakteri adalah 20-30 menit, yaitu dari satu jadi dua, dua jadi empat, empat jadi 16, dan seterusnya," katanya.

Nurhayati mencontohkan jika seandainya ikan segar selesai dibersihkan pada pukul 17.00 WIB tanpa didinginkan dan menunggu pukul 22.00 WIB untuk diolah, maka ikan berada di ruang terbuka selama 5 jam.

"Jika ada 10 sel bakteri maka dalam 5 jam terdapat 10 x 210 sel bakteri menjadi 10.240 sel bakteri. Populasi kuman yang cukup untuk menyebabkan keracunan dan kuman pada permukaan ikan akan mati sewaktu dibakar, tetapi racunnya bersifat stabil panas," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan penyebab keracunan juga bisa disebabkan karena histamin, yakni senyawa yang dihasilkan oleh aktivitas mikroba,terutama bakteri yang tumbuh sesaat setelah lebih dari lima jam ikan ditangkap.

"Histamin dihasilkan dari perombakan asam amino histidin oleh enzim mikroba menjadi histamin. Senyawa itu yang akan menimbulkan alergi pada tubuh manusia sesaat setelah mengonsumsi produk ikan tongkol, seperti gatal-gatal di sekujur kulit," katanya.

Jika alergi terjadi pada pembuluh darah di jaringan kulit maka dampaknya akan gatal-gatal. Akan tetapi, jika alergi menyerang pembuluh darah daerah organ dalam, terutama jantung, maka akan menyebabkan serangan jantung yang berakibat fatal, yakni kematian mendadak.

"Keracunan ikan juga dapat disebabkan oleh toksin atau senyawa racun. Keberadaan racun bisa disebabkan perairan yang tercemar oleh logam berat, seperti timbal maupun merkuri dan lain sebagainya akibat aktivitas manusia, seperti industri yang membuang limbah cairnya ke laut," ujarnya.

Nurhayati memberikan tips kepada masyarakat untuk mencegah keracunan selama penyiapan dan penyajian ikan, yakni memilih ikan yang masih segar, dagingnya masih kenyal, dan lingkar matanya bening merah tidak keruh, kemudian segera bersihkan lambung dan kotoran ikan serta cuci bersih.

"Jangan lupa memberi perasan jeruk nipis untuk mengurangi bau amis dan menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan karena nilai keasaman (pH) yang rendah, serta lebih baik lagi segera lumuri dengan bumbu rempah karena pada rempah terdapat senyawa antimikroba alami yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri kontaminan," katanya.

Jika belum segera diolah, sebaiknya segera masukkan ikan segar ke ruang pendingin, kemudian olah ikan dengan panas api yang cukup dan matang merata untuk membunuh kuman kontaminan.

"Dengan teknik pengolahan yang tepat dan benar akan menjadikan nikmat lezat ikan senikmat manfaatnya, sehingga dapat terhindar dari keracunan ikan," tuturnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

18 jam lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

1 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
Kenali Gejala-gejala dan Cara Mencegah Keracunan Makanan

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul saat terjadi keracunan makanan dan cara untuk menghindari keracunan makanan


Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

1 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Makaremlaw.com
Puluhan Orang di Cianjur Keracunan Makanan, Apa Saja Pertolongan Pertama Keracunan Makanan?

Apa saja pertolongan pertama untuk keracunan makanan sebelum terlambat untuk diatasi?


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

11 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

26 hari lalu

Minyak Atsiri
Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

38 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

44 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

47 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

47 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.