TEMPO.CO, Jakarta - Bipolar adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan bergantinya suasana hati secara tiba-tiba, termasuk rasa bahagia dan sedih yang berlebihan. Meski terdengar biasa, bipolar tidak boleh dianggap enteng.
Penderita yang tidak segera mendapatkan perawatan khusus bisa menyakiti diri sendiri hingga menyebabkan kematian. Situs Health.com mengatakan bipolar bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Baca Juga:
Orang tua pasti tidak ingin hal tersebut dialami oleh putra dan putri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah dan mengobati gangguan bipolar. Sebagai bentuk kewaspadaan, berikut empat gejalanya.
Sulit menyelesaikan tugas
Salah satu tanda adalah ketidakmampuan anak menyelesaikan tugas. Selain itu, merencanakan hal-hal besar atau imajinasi yang tidak realistis juga dilakukannya. Menurut direktur Pusat Kesehatan Perilaku dan ketua Departemen Psikiatri di Klinik Cleveland, Amerika Serikat, Don Malone, hal ini disebabkan oleh suasana hati yang dengan cepat berganti.
Bicara cepat dan tak beraturan
Kita mengenal istilah cerewet. Meski sama yang dilakukan oleh pasien bipolar, perbedaan yang mencolok dapat dilihat dari bagaimana kalimat yang diucapkan tidak beraturan. Profesor psikiatri dan ilmu perilaku dan psikologi di Fakultas Kedokteran UCLA, Carrie Bearden, mengatakan penyebabnya kerja otak dan mulut yang mengalami masalah alias tidak sinkron.
Insomnia
Gejala lain yang dapat dikategorikan sebagai gangguan bipolar adalah insomnia. Dalam hal ini, anak akan merasa sulit tidur meski sedang lelah sekalipun. Bearden mengatakan bahwa umumnya, saat sedang dalam kondisi seperti ini, mereka bahkan akan lebih berenergi dan produktif. Oleh karena itu, ia selalu merekomendasikan seseorang untuk selalu tidur dengan jadwal yang tepat, yaitu sebelum tengah malam.
SARAH ERVINA