TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan, dengan tingginya curah hujan dan bahkan menyebabkan banjir di beberapa titik, terutama di Jabodetabek, sebaiknya tak menghentikan aktivitas fisik. Pakar kesehatan sekaligus pendiri komunitas Sobat Diabet, dr. Rudy Kurniawan, menuturkan beraktivitas fisik meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau bakteri penyebab munculnya penyakit khususnya di musim hujan, salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Di musim hujan, perubahan cuaca, yang semula panas ke dingin, membuat tubuh, termasuk saluran pernapasan lebih sensitif. Mereka dengan daya tahan tubuh rendah, akan mudah terserang penyakit, antara lain ISPA.
"Perubahan cuaca, mulai dari panas ke dingin membuat tubuh lebih sensitif, masuk ke saluran pernapasan kadang-kadang. Apalagi untuk mereka dengan bakat alergi, otomatis daya tahan tubuhnya turun, virus, bakteri mudah masuk, meningkatkan risiko mudah sakit," katanya.
Aktivitas fisik yang bisa dilakukan beragam, mulai dari lari, sekedar naik dan turun tangga, push up, atau lompat tali. Selain beraktivitas fisik, perhatikan juga asupan makanan. Pilih yang sehat, karena menjadi bahan bakar sel tubuh melawan bakteri.
"Makan makanan yang sehat karena ibaratnya bahan bakar sel imun untuk lawan bakteri, virus. Lalu, istirahat cukup," tutur Rudy.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Klinik Pratama Permata Bunda, dr. Sumiati Yusup mengatakan kasus ISPA umumnya meningkat di musim penghujan, ditambah sederet penyakit lain, seperti diare akibat virus, lalu masalah kulit seperti gatal-gatal. Dia juga menyarankan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh, yakni menerapkan pola makan sehat, termasuk asupan cairan yang cukup, serta beraktivitas fisik rutin.
Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan Anda menerapkan prinsip BBTT yaitu Baik, Benar, Terukur, dan Teratur saat beraktivitas fisik. Baik, berarti melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya, benar adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan. Lalu, terukur artinya aktivitas fisik yang diukur intensitas dan waktunya, serta teratur yakni aktivitas fisik dilakukan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.