Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Imunisasi dalam Belenggu Apatis dan Fatwa

image-gnews
Petugas sedang melakukan imunisasi terhadap anak-anak di salah satu puskesmas di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin 30 Desember 2019. TEMPO | Didit Hariyadi
Petugas sedang melakukan imunisasi terhadap anak-anak di salah satu puskesmas di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin 30 Desember 2019. TEMPO | Didit Hariyadi
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - "Siapa yang belum diimunisasi?" tanya Musdalifah kepada beberapa anak yang sedang bermain di pekarangan rumahnya, Senin 30 Desember 2019. Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu saling pandang dan terdiam. Tak lama berselang, mereka kembali asyik bermain.

Musdalifah mengatakan warga Kelurahan Belae, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, tak menganggap imunisasi adalah hal yang penting. Perempuan 43 tahun yang memiliki sepuluh anak ini mengungkapkan, satu anaknya yang telah diimunisasi lengkap adalah si sulung. Tapi adik-adiknya, dia tak ingat bahkan balik bertanya apakah imunisasi itu perlu dilakukan.

Bercermin dari anak sulungnya yang kini berusia 24 tahun, Musdalifah menyatakan tak merasakan manfaat imunisasi. Kendati anak sulungnya tetap tumbuh sehat hingga dewasa, tetap saja dia sakit flu, demam, atau batuk, saat musim pancaroba, misalnya.

Ditambah suami Musdalifah, Syahruddin melarang anaknya diimunisasi sejak heboh fatwa halal-haram vaksinasi, tanpa mengetahui lebih dalam isi fatwa tersebut. "Saya enggak bisa membantah, ikuti saja apa kata suami," ucap Musdalifah.

Senada dengan Musdalifah, Faizal Wahab, warga Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, melarang anaknya diimunisasi karena kerap rewel setelah disuntik. "Saya tak tega melihat dia demam dua sampai tiga hari setelah imunisasi. Kasihan juga ibunya," kata pria 35 tahun ini.

Faizal mengatakan anaknya sekarang berumur 4 tahun dan terakhir divaksinasi pada usia 1,5 tahun. Istri Faizal, Eka Happe tak ingat vaksin apa yang telah disuntikkan ke tubuh buah hatinya. "Dokter juga tidak pernah memberi tahu apa dan kapan imunisasi lagi," ucap dia. Faizal lantas menegasikan kondisi itu dengan tubuhnya sendiri yang tetap bugar tanpa vaksinasi sejak kecil.

Proses munisasi di salah satu puskesmas di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin 30 Desember 2019. TEMPO | Didit Hariyadi

Dokter anak Maisuri Chalid mengatakan salah satu jurus mengatasi stigma buruk imunisasi adalah dengan kampanye. "Masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah harus sering mendapat informasi positif berbasis ilmu pengetahuan dan fakta," katanya. Mereka yang menyepelekan imunisasi, menurut dia, telah termakan asumsi-asumsi menyesatkan yang beredar di masyarakat.

Maisuri menjelaskan, imunisasi bertujuan membentuk kekebalan tubuh anak. Dengan vaksinasi, maka sel memori dalam tubuh anak terbentuk sehingga memiliki antibodi. "Itulah penangkal virus yang akan menyerang," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh, jika dalam lingkup masyarakat ada sekelompok orang yang menolak imunisasi. Kemudian ada di antaranya yang terkena virus rubella, maka orang itu berpotensi menularkan penyakit kepada mereka belum diimunisasi. "Jangan berpikir untuk diri sendiri saja, tapi juga lingkungan. Masyarakat yang menolak imunisasi bisa membuat kejadian luar biasa kalau menulari banyak orang," kata Maisuri.

Mengenai demam pada anak setelah imunisasi, dia menjelaskan, kondisi itu wajar terjadi karena tubuh menyesuaikan diri dengan vaksin. "Demam hanya bersifat ringan dan sementara," ucapnya. Yang penting, dia melanjutkan, pastikan kondisi anak sehat saat sedang diimunisasi. "Kalau lagi flu atau demam, jangan divaksinasi. Tunggu sampai sembuh."

Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Makassar, Hengky Widjaja mengatakan target imunisasi campak dan rubella tak tercapai lantaran sempat menuai kontroversi. Saat itu, masyarakat bereaksi karena mendengar fatwa halal-haram vaksin yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ditambah kelompok antivaksin yang membuat program imunisasi tambah kedodoran. "Soal kesadaran memang menjadi titik lemah," kata dia.

UNICEF, Hengky Widjaja, mendukung media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) pada dinas kesehatan terus digenjot agar vaksinasi dilakukan dengan tepat. Pemerintah dan UNICEF juga memperkuat peran stakeholder lintas sektor, terutama di bidang pendidikan, lembaga keagamaan, media, dan pihak swasta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Nurul AR mengakui imunisasi belum maksimal karena kalah cepat dari hoaks. Menurut dia, masyarakat harus tahu program imunisasi untuk kepentingan kesehatan bersama, bukan hanya anak. "Kalau menolak imunisasi, berarti tidak memikirkan kepentingan orang banyak," ucap Nurul. "Nanti kalau terjadi sesuatu kepada anaknya, baru berteriak menyalahkan pemerintah."

Jumlah anak di Sulawesi Selatan sebanyak 2,3 juta jiwa. Dari angka itu, imunisasi campak dan rubella yang tercapai baru 85 persen di 2018. Sedangkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menunjukkan 870 bayi baru lahir meninggal. Kasus bayi meninggal juga tak lepas dari seretnya program imunisasi di daerah itu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Moh. Husni Thamrin, mengatakan kematian neonatal dipicu infeksi kesehatan ibu di masa kehamilan dan kesiapannya hamil. "Ini berkaitan dengan imunisasi pada anak dan remaja putri yang merupakan calon ibu," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

31 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

50 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

51 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

51 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

56 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

56 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.


Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.


Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

11 Januari 2024

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Vitamin A

Pakar mengatakan pemberian vitamin A dapat membantu melindungi ana dari penyakit pernapasan seperti pneumonia, selain ASI dan imunisasi.


Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya


Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis bagi Kelompok Rentan, Ini Kata Kemenkes

31 Desember 2023

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Vaksinasi COVID-19 Tetap Gratis bagi Kelompok Rentan, Ini Kata Kemenkes

Vaksinasi COVID-19 tetap gratis untuk kelompok masyarakat rentan mulai 1 Januari 2024. Siapa saja yang berhak divaksin gratis?