Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berhasil Lunasi Utang pada Orang Tua, Ini Kisah Rektor IPB

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Rektor IPB Arif Satria di Aula Inovasi IPB, Dramaga, Bogor, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Rektor IPB Arif Satria di Aula Inovasi IPB, Dramaga, Bogor, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/M.A MURTADHO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyatakan telah melunasi utang dari harapan-harapan orang tuanya kepada dirinya. Utang itu bukan berupa materi, melainkan menyandang menjadi guru besar. "Ayah memberikan kebebasan kepada kamu setelah lulus kuliah, ingin bekerja dimana. Apakah ingin menjadi pegawai negeri sipil, bekerja di swasta, atau menjadi dosen," kata Arif Satria mengulang pernyataan ayahnya, saat menyampaikan orasi ilmiahnya pada upacara pengukuhan guru besar tetap IPB, kampus IPB Dramaga, Bogor, Sabtu 11 Januari 2020.

Hadir pada upacara pengukuhan guru besar tetap IPB University, antara lain, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhi Prabowo, mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti, mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, sejumlah anggota DPR RI, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan tamu undangan lainnya.

Arif Satria bercerita soal masa anak-anaknya dan dia tampak sangat terharu hingga kata-katanya terbata-bata ketika mengingat nasihat-nasihat ayahnya kepada dirinya. Dia bercerita ketika masih kelas 3 sekolah dasar ayahnya memberikan mesin tik. Hadiah itu membuatnya merasa sangat gembira. "Ayah saya menasihati, kalau bisa ngetik harus bisa jadi penulis," ujarnya.

Ketika ayahnya Arif membelikan gitar, dia juga mengingatkan kalau bisa main gitar harus bisa mencipta lagu. Setelah Arif kuliah, ayahnya juga menasihati bahwa setelah lulus boleh bekerja sebagai PNS, menjadi pegawai swasta, atau menjadi dosen. "Kalau menjadi dosen, harus bisa menjadi profesor," kata mahasiswa IPB angkatan 27 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kata-kata nasihat dari ayahnya itu terus diingat-ingat Arif, yang kuliah di Fakultas Ekologi Manusia IPB, dan lulus tahun 1995. "Nasihat-nasihat dari ayah terus terngiang-ngiang dan memotivasi saya untuk semakin maju," katanya. Setelah menjadi dosen di IPB, Arif Satria yang lahir di Pekalongan, pada 17 September 1971 ini, selalu mendapatkan pertanyaab dari ayah 'kapan kamu menjadi profesor?'. Pertanyaan itu selalu dilontarkan sang ayah saat sedang kumpul lebaran bersama keluarga besarnya di Pekalongan.

Pertanyaan-pertanyaan dari ayahnya itu semakin memotivasi dirinya untuk segera menjadi profesor, meskipun jalan untuk menjadi profesor itu tidak mudah dilakukan. Namun, nasihat dan pertanyaan dari ayahnya, yang cukup lama menjadi beban dalam benak Arif, kini terbayar. Arif Satria yang lebih dulu menjadi rektor IPB itu dikukuhkan sebagai guru besar tetap pada Fakultas Ekologi Manusia IPB. "Ayah, saat ini saya sudah melunasi semua harapan ayah kepada saya," ujarnya dengan terbata-bata.

Arif juga bercerita sejak kuliah dia sudah mulai menulis opini dan opini pertamanya dimuat di sebuah surat kabar di Bandung. Dari menulis opini, doktor lulusan Kagishima University, di Jepang ini juga meningkatkan kreativitasnya menjadi penulis buku. Arif sudah menulis beberapa buah buku. Di luar perkiraan banyak orang, Arif juga telah mencipta lagu untuk memenuhi harapan orang tuanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

11 jam lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

17 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

1 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

2 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

4 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

5 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.