TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa sadar, sikap yang kita tunjukkan ketika bekerja sebenarnya diam-diam dinilai oleh rekan kerja dan atasan. Penilaian tersebut bahkan tidak jarang jadi pertimbangan atasan ketika saatnya evaluasi performa.
Ada beberapa sikap dan tindakan kurang baik yang tanpa disadari sering kita lakukan sehingga menjadi kebiasaan buruk. JobStreet.com membagi lima kebiasaan buruk di kantor yang harus dihindari, jika tidak ingin dicap jelek oleh rekan kerja dan atasan.
Suka ribut sendiri
Hal ini membuat orang terganggu, tertawa atau mengobrol lama sampai akhirnya lupa waktu dan tidak mengerjakan tugas. Tanpa sadar, suara kita dapat mengganggu konsentrasi orang lain.
Kita boleh mengobrol atau bercanda, tapi cobalah pada waktu yang benar, misalnya ketika jam istirahat. Mengobrol boleh, tapi harus tahu batas. Jangan menunggu sampai ditegur oleh atasan karena sudah bekerja, bukan masih sekolah yang harus terus ditegur.
Tidak tepat waktu
Waktu itu sangat berharga. Terlalu sering menyia-nyiakan waktu dapat membuat kerja menjadi tidak produktif. Sering datang telat saat masuk kantor atau sehabis istirahat membuat Anda dilihat sebagai orang yang malas dan tidak menghargai waktu.
Ketika sudah mendekati tenggat waktu, coba bereskan pekerjaan sehingga tidak terlambat mengumpulkan laporan. Begitu juga saat datang rapat, jangan biarkan orang lain membuang waktu untuk Anda. Jika terus terlambat, waktu antara pekerjaan dan kehidupan akan menjadi kacau karena terpaksa lembur untuk mengerjakan tugas-tugas yang tertunda. Akibatnya, waktu untuk diri sendiri dan keluarga pun semakin berkurang.
Melakukan hal pribadi saat jam kerja
Belanja daring, menguntit teman di media sosial, atau main gim, jelas membuat pekerjaan terhambat. Kebiasaan buruk ini sebaiknya ditinggalkan. Hal ini dapat memberi pandangan negatif dari teman-teman kantor, apalagi kalau ketahuan atasan.
Jika hal pribadi tersebut bersifat penting, seperti anak sakit atau bencana alam, maka hal tersebut masih bisa dimaklumi. Tetapi jika hanya sekedar bergosip atau demi kesenangan sendiri, usahakan menahan diri dan kegiatan tersebut dihindari. Boleh untuk intermeso sesaat, tapi jangan sampai lupa waktu yang mengakibatkan pekerjaan menumpuk.
Terlalu negatif
Tanda-tanda terlalu negatif adalah ketika Anda selalu pesimistis dan tidak bersemangat atas apa yang Anda atau orang lain lakukan. Anda selalu merasa tidak akan pernah berhasil. Anda juga selalu merendahkan pandangan orang lain, selalu memikirkan hal yang buruk, dan tidak pernah melihat hal yang baik.
Sebenarnya, memikirkan kekurangan dalam suatu perencanaan cukup baik, karena dapat mengantisipasi kekurangan tersebut dan mencari solusi. Namun, yang kurang baik adalah ketika memikirkan bahwa semua hal yang terjadi tidak cukup baik dan hanya melihat kesalahan yang terjadi, bukan pelajaran yang bisa didapatkan dari kejadian tersebut.
Suka mengambil barang milik orang lain
Ketika meminjam barang orang lain, jangan lupa untuk selalu minta izin dan mengembalikannya. Barang tersebut ada karena pemiliknya membutuhkannya. Pemilik barang yang Anda pinjam terus menerus, lama kelamaan akan merasa terganggu.
Sama halnya dengan makanan, jika selalu merasa lapar di kantor, pastikan untuk menyediakan camilan. Jangan sampai ketika kelaparan, Anda memakan semua kudapan milik teman yang mungkin menyiapkan stok untuk diri sendiri kalau kelaparan dan tidak enak menolak permintaan Anda.
Meminta sesuatu harus dalam batas wajar dan hindari mengambil jika tidak ditawarkan. Selain itu, jangan terlalu sering menggunakan barang milik orang lain. Kebiasaan seperti ini tidak mudah hilang. Jika memiliki kebiasaan ini, sebaiknya segera diperbaiki karena akan terus terbawa ke depan.