TEMPO.CO, Jakarta - Kasus investasi bodong MeMiles menjadi pelajaran untuk banyak orang agar tidak mudah tertipu dengan asal mengikuti kegiatan investasi. Ragam investasi yang menggiurkan membuat banyak orang pun tertarik untuk mengikutinya.
Agar lebih waspada, Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur pun membagikan cara mudah mengidentifikasi suatu investasi benar atau tidak. Pertama, ia menyarankan untuk mengetahui persentase keuntungan yang bisa didapat.
Keuntungan itu pun harus diselaraskan dengan bunga pada umumnya. “Kalau di bank, bunga tertinggi itu 3 persen. Sedangkan pada obligasi retail itu paling besar 6 persen. Jika lebih tinggi dari ini, berarti harus dipertanyakan dari mana hasilnya,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 16 Januari 2020.
Selain mencurigai bunga yang lebih besar dari standar, Mauldy juga mengingatkan pentingnya menguasai investasi yang akan dijalankan. Sebab, ia menjelaskan bahwa di Indonesia, masih minim keingintahuan masyarakat pada investasi. “Biasanya masyarakat itu hanya senang dengan hasil akhir yang tinggi dan besar. Padahal harus dipelajari,” katanya.
Mauldy juga menjelaskan bahwa melakukan investasi layaknya melakukan bisnis. Sehingga saat seseorang menjalankan bisnis tanpa ilmu mendasar, ia pun bisa terjebak. “Yang paling penting adalah menguasai bisnis itu. Ketika kita paham, pasti kalau ada kejanggalan akan sadar dan tidak mencoba,” katanya.