TEMPO.CO, Jakarta - Investasi bodong MeMiles tentu menjadi pelajaran untuk tidak sembarangan dalam menyimpan uang dengan tujuan keuntungan di masa depan. Jika salah memilih investasi, berbagai kerugian justru akan dialami.
Agar lebih pasti dan tidak terjebak investasi bodong, pengetahuan akan perusahaan yang diajak bekerja sama dan banyaknya keuntungan yang diterima harus dipahami. Selain itu, memilih jenis atau instrumen investasi yang tepat juga wajib dilakukan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Mauldy Rauf Makmur mengatakan investasi bisa disesuaikan berdasarkan usia. Khususnya bagi anak muda, ia menyarankan untuk memilih bentuk investasi dalam jangka panjang.
“Misalnya saham atau obligasi retail,” katanya saat dihubungi pada Kamis, 16 Januari 2020.
Pertimbangan pemilihan kedua investasi ini karena anak muda masih memiliki masa hidup lebih lama. Mereka juga masih aktif bekerja dan perjalanan karirnya panjang.
Sedangkan untuk yang sudah tua, terlebih tidak bekerja atau pensiun, lebih disarankan untuk memilih obligasi pendek atau pasar uang karena usia pelaku investasi sudah tua.
“Mereka sudah tidak lagi produktif dalam mencari nafkah tapi harus bisa menjalani hidup harian. Jadi dibutuhkan pegangan aset yang lebih liquid sehingga kalau butuh bisa langsung digunakan,” jelasnya.