Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

300 Penderita Tuberkulosis Meninggal Setiap Hari

image-gnews
Orlando Lajo (54) menerima obat-obatan untuk mengobati dan mencegah tuberkulosis (TB) dari seorang relawan Partners in Health, Gladys Trujillo di Carabayllo di Lima, Peru 14 Juli 2016. Partners in Health bekerja keliling rumah warga untuk memastikan warga Peru tidak lupa untuk meminum obat. REUTERS
Orlando Lajo (54) menerima obat-obatan untuk mengobati dan mencegah tuberkulosis (TB) dari seorang relawan Partners in Health, Gladys Trujillo di Carabayllo di Lima, Peru 14 Juli 2016. Partners in Health bekerja keliling rumah warga untuk memastikan warga Peru tidak lupa untuk meminum obat. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah tuberkulosis masih menjadi perhatian di Indonesia dan juga dunia. Sebanyak 300 penderita Tuberkulosis meninggal setiap hari. Jumlah penderita penyakit yang menyerang paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis itu juga terus meningkat setiap tahun.

Angka itu disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah yang juga Koordinator Program TB Care Aisyah, Rohimi Zamzam, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional Tuberkulosis HIV Aisyah di Malang, Jawa Timur.

Ia menambahkan bahwa penyakit Tuberkulosis ini cepat menular antar manusia. "Sehingga harus segera diobati dan ditangani," katanya Kamis 16 Januari 2020.

Penderita Tuberkulosis reguler harus menjalani pengobatan selama enam bulan tanpa putus. Jika terhenti maka akan mengulangi dari awal, dan menjadi kebal. Selain itu, jika penyakit Tuberkulosis resisten obat penanganannya lebih sulit dan kekebalan tubuh menurun. Sehingga bisa menimbulkan penyakit lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, sebanyak 40 persen di penderita Tuberkulosis telah tuntas menjalani pengobatan. Untuk menekan penularan, dikerahkan 9800an kader Tuberkulosis di seluruh pelosok nusantara.

Penyakit Tuberkulosis, menyebar melalui udara sehingga bisa menular dengan cepat. Menular kepada orang di sekitar. Penyakit ini pun menyebar karena pola hidup, tinggal di rumah kumuh dan kurang terkena sinar matahari. Sehingga penyakit berkembang biak.

Organisasi Aisyiyah juga mendorong Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten membuat peraturan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan swasta menanggulangi tuberkulosis. Menurut mereka, ada baiknya membuat tiga Peraturan Gubernur, 13 peraturan Kota/Kabupaten dan 10 Peraturan Daerah Kota dan Kabupaten untuk membantu menanggulangi penyakit itu. Selain itu, penting pula untuk melakukan penggalangan dana melibatkan pihak swasta dan lembaga amal dalam menangani penyakit ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

1 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

2 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Stigmatisasi Penderita TBC Berdampak pada Kesehatan Mental

Penderita TBC rentan mengalami gangguan kesehatan mental karena kerap dikucilkan dari lingkungan sehingga butuh sistem pendukung.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

4 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.


24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

4 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
24 Maret Hari TBC Sedunia, Ini Sosok Ilmuwan Penemu Bakteri TBC

Ilmuwan Robert Koch adalah sosok yang berperan kunci dalam penemuan bakteri penyebab tuberkulosis alias TBC yang tak terpisahkan dari Hari TBC Sedunia


Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

5 hari lalu

Ilustrasi kuman tuberculosis atau TBC (pixabay.com)
Kilas Balik Penemuan Kuman Tuberculosis Alias TBC oleh Robert Koch

Bakteri penyebab TBC pertama kali ditemukan oleh Robert Koch. Pada saat itu, TBC membunuh satu dari setiap tujuh orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Eropa.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.