Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Alexithymia, Gangguan Mental yang Sulit Mengungkap Emosi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengungkapkan emosi adalah bagian dari penyaluran energi untuk sarana ekspresi dan ketenangan diri dan melepaskan beban selama ini. Namun, bagi orang yang mengalami Alexithymia, hal ini merupakan suatu hal yang sulit.

Dilansir dari psychologytoday, Alexithymia adalah ketidakmampuan untuk mengenali dan menyampaikan emosi, sering dikaitkan dengan gangguan antisosial. Kondisi ini sebenarnya memiliki karakteristik yang berbeda dan secara harfiah diterjemahkan dari bahasa Yunani yang berarti tidak ada kata untuk emosi.

Alexithymia diklasifikasikan dan terbatas pada psikosomatik gangguan mental dengan melibatkan gejala fisik dari tubuh seseorang, yang juga bisa memperburuk kondisi fisiknya. Mereka sulit mengekspresikan emosi dan membagikan pengalaman.

Adapun ciri kepribadian Alexithymia dapat teridentifikasi lebih dari empat dekade yang lalu oleh psikoanalis Boston, John Nemiah, dan rekannya pada 1976. Dalam penelitiannya, mereka mengatakan bahwa ukuran Alexithymia yaitu kesulitan mengidentifikasi perasaan dalam diri (DIF), kesulitan menggambarkan perasaan (DDF), dan gaya berpikir berorientasi eksternal (EOT), di mana orang tidak memperhatikan emosi atau kondisi batin sendiri.

Beberapa penelitian menunjukkan Alexythymia lebih dominan pada pria dibanding wanita. Gangguan ini terjadi saat seseorang pernah mengalami kecelakaan. Penderitanya akan merasakan banyak efek, termasuk sering stres, suka marah-marah, hidup terasa seperti membingungkan, tidak nyaman, dan beberapa gejala lain. Hidupnya merasa terpuruk, padahal sebelumnya tampak normal-normal saja.

Sementara itu, seperti yang dinyatakan oleh David Preece dan rekan-rekan di Universitas Edith Cowan di Australia pada 2018, orang-orang dengan Alexithymia jarang memperhatikan keadaan emosi mereka (EOT), dan mengalami kesulitan menilai apa status mereka (DIF, DDF).

Penderita Alexithymia juga dipicu trauma yang pernah dialami. Fungsi kognitif dapat terganggu dan selalu merasa aneh dalam merasakan pengalaman yang hampir sama. Regulasi emosi terganggu karena mereka cenderung menghindari pengalaman. Tetapi mereka juga mengalami kesulitan karena tidak memiliki sistem pelacakan internal yang baik untuk mengidentifikasi keadaan emosi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian yang dilakukan karena konseptualisasi asli dari sifat ini menegaskan bahwa orang yang tinggi Alexithymia adalah kandidat yang buruk untuk psikoterapi, sementara pada saat yang sama memiliki risiko lebih tinggi untuk berbagai gangguan psikologis.

Pada dasarnya Alexithymia bukan penyakit ataupun gangguan mental melainkan hal tersebut merupakan fenomena psikologis yang tetap diakui keberadaannya. Kondisi ini sering dikaitkan, bahkan muncul bersamaan dengan gangguan mental seperti depresi, Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD), autisme, hingga skizofrenia.

Adapun penanganan gangguan ini dapat diterapi dengan cara konsultasi untuk mengembalikan rasa percaya dirinya saat bersosialisasi dengan orang lain. Pasien akan bertemu dengan dokter atau psikolog untuk melakukan terapi itu dengan rutin.

Psikolog dapat membantu penderita untuk belajar mengenali emosi. Kemudian, jenis terapi yang dapat dilakukan antara lain terapi kelompok, skill-based therapy, terapi kognitif dan perilaku, dan lain sebagainya. Perlahan-lahan pasien diajak berkomunikasi dan menjalani sejumlah terapi lain yang aman.

Singkatnya menyadari keadaan emosional dan mampu mengungkapkan perasaan itu dengan kata-kata dapat menjadi kontributor penting untuk masalah fisik dan psikologis dengan cara yang mungkin tidak disadari yang secara khusus bertujuan membantu orang-orang ini mendapatkan pemenuhan melalui kesadaran yang lebih sehat akan emosi mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

12 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

24 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

24 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

31 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

33 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Festival budaya yang digelar di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu bertujuan untuk membangun ekosistem budaya melalui pemajuan kebudayaan dalam rangka menyongsong IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

39 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

39 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan


5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

49 hari lalu

Ilustrasi perempuan stres/depresi. Shutterstock.com
5 Kebiasaan di Tempat Kerja yang Menunjukkan Anda Sedang Depresi

Untuk membantu para pekerja memahami perbedaan hari yang buruk dan gejala depresi, para terapis pun memberi pendapatnya.