TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia adalah salah satu masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan, apalagi dengan heboh penyebaran virus corona belakangan ini. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi masyarakat Indonesia yang menderita penyakit ini mencapai 2 persen alias lebih dari 5,2 juta orang.
Pneumonia terjadi akibat infeksi atau peradangan akut di jaringan paru. Penyebabnya ialah mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, jamur. Tidak hanya orang dewasa atau lanjut usia saja yang bisa menderita penyakit ini namun juga anak-anak dan balita.
Untuk itu, menjaga kesehatan agar pneumonia tidak diidap perlu dilakukan. Salah satu di antaranya yang diimbau oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ialah vaksinasi. Melalui siaran pers yang diterima oleh Tempo.co pada Selasa, 21 Januari 2020, berikut adalah beberapa jenis vaksinasi yang bisa dilakukan.
Vaksin Pneumokokus (PCV: Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin PCV 13 atau yang sering disebut Prevnar memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang paling sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia. Masa perlindungan sekitar 3 tahun. Vaksin PCV 13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.
Vaksin Pneumokokus PPSV 23
Vaksin PPSV 23 atau yang sering disebut Pneumovax 23 memberikan proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus. Vaksin PPSV 23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. Mereka adalah orang dewasa usia 65 tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus.
Vaksin HIB
Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (HIB) merupakan penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama. Di Indonesia vaksinasi HIB telah masuk dalam program nasional imunisasi untuk bayi.