Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Ungkap Kaitan Minum Susu Berlemak dan Penuaan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meminum susu rendah lemak, baik itu yang tanpa lemak atau berkandungan 1 persen lemak, secara signifikan berhubungan dengan melambatnya penuaan pada orang dewasa. Susu berlemak 1 dan 2 persen, memang perbedaan yang tipis secara kandungan tapi pola konsumsi keduanya membawa perbedaan dampak yang sangat signifikan.

Orang yang meminum susu 1 persen lemak akan mengalami penuaan 4,5 tahun lebih lambat dibanding yang berlemak 2 persen. Begitu menurut studi ilmuwan di Birgham Young University (BYU), Amerika Serikat, baru-baru ini. Profesor sains olahraga di BYU, Larry Tucker, yang melakukan penelitian ini menyimpulkan ada keterkaitan kuat konsumsi susu rendah lemak dengan telomer yang lebih lama pada orang dewasa.

Profesor Larry Tucker, Ph.D., yang meneliti 5.834 orang dewasa AS, menemukan orang yang minum susu rendah lemak 1 persen mengalami beberapa tahun lebih lambat mengalami penuaan biologis daripada yang minum susu berlemak lebih tinggi 2 persen atau lebih.

"Mengejutkan betapa kuat perbedaannya," kata Tucker. "Jika akan minum susu berlemak tinggi, Anda harus sadar hal itu dapat diprediksi atau terkait dengan beberapa konsekuensi penting."

Tucker menyelidiki hubungan antara panjang telomer dan frekuensi asupan susu (peminum harian vs peminum mingguan atau kurang) dan kadar lemak susu yang dikonsumsi (lemak penuh vs 2 persen vs 1 persen vs skim). Telomer adalah endcaps nukleotida dari kromosom manusia. Mereka bertindak seperti jam biologis dan sangat berkorelasi dengan usia setiap kali sel bereplikasi, manusia kehilangan sedikit endcaps.

Karena itu, semakin tua usia, semakin pendek telomer mereka. Dan tampaknya, semakin banyak orang yang minum susu berlemak tinggi, semakin pendek telomer mereka, menurut penelitian yang juga diterbitkan dalam Oxidative Medicine dan Cellular Longevity itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi ini mengungkapkan bahwa untuk setiap peningkatan 1 persen lemak susu yang dikonsumsi (minum 2 persen vs 1 persen susu), telomer lebih pendek 69 pasangan basa pada orang dewasa yang diteliti, yang diterjemahkan menjadi lebih dari empat tahun dalam tambahan penuaan biologis.

Ketika Tucker menganalisis ekstrem peminum susu, orang dewasa yang mengonsumsi susu penuh lemah memiliki telomer yang lebih rendah 145 pasangan basa daripada peminum susu nonlemak. Hampir setengah dari orang dalam penelitian ini mengonsumsi susu setiap hari dan seperempat lainnya mengonsumsi susu setidaknya setiap minggu.

Hanya di bawah sepertiga dari orang dewasa dilaporkan mengonsumsi susu lemak penuh dan 30 persen lain melaporkan minum susu 2 persen lemak. Sementara itu, 10 persen mengonsumsi 1 persen susu dan 17 persen lain minum susu tanpa lemak. Sekitar 13 persen tidak minum susu sapi.

Agak mengherankan, ia juga menemukan bahwa abstain susu memiliki telomer yang lebih pendek daripada orang dewasa yang mengonsumsi susu rendah lemak. Dengan demikian, berdasarkan penelitian itu, orang yang mengonsumsi susu tinggi lemak akan mengalami penuaan biologis lebih cepat dibanding yang meminum susu rendah lemak.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

3 hari lalu

Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

Pojok Susu di Flagship Store Alfamart dihadirkan untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan premium bagi si Kecil dan Ibu


Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

23 hari lalu

Airlangga Sebut Program Makan Siang Gratis dan Minum Susu Prabowo Masuk APBN 2025
Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

Program makan siang gratis dianggap bisa berpotensi meningkatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Mengapa?


Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

27 hari lalu

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.


Alasan Pamela Anderson Kini Pilih Tampil tanpa Make Up dan Komentar Pakar

36 hari lalu

Pamela Anderson. Instagram.com/@pamelaanderson
Alasan Pamela Anderson Kini Pilih Tampil tanpa Make Up dan Komentar Pakar

Pamela Anderson percaya diri tampil alami tanpa make up dan menurut pakar hal itu bisa menjadi tren sehat dan pelajaran buat kita.


4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

49 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar.


Studi: Minum Teh Menunda Penuaan Biologis

53 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Studi: Minum Teh Menunda Penuaan Biologis

Studi Universitas Sichuan menemukan bahwa meminum tiga cangkir teh setiap hari mungkin berkontribusi menunda penuaan biologis.


Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

55 hari lalu

Ilustrasi wanita minum susu. iss.it
Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

Berikut tiga jenis intoleransi laktosa dengan faktor penyebab yang berbeda.


Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi

56 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi

Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi memiliki gejala yang berbeda. Apa saja?


Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

58 hari lalu

Ilustrasi operasi plastik. Freepik.com/Nensuria
Ingin Tampil Lebih Menawan, Perhatikan 5 Hal Berikut sebelum Operasi Plastik

Buat yang ingin tampil lebih cantik, ada lima hal penting yang perlu dirinci dan diperhatikan sebelum melakukan bedah kecantikan atau operasi plastik.


Terpopuler: Mahfud MD Sebut Belum Ada Tersangka Baru Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Jakarta Naikkan Pajak Diskotek Cs Jadi 40 Persen

18 Januari 2024

Menko Polhukam yang juga Ketua Komite Koordinasi Nasional PP TPPU Mahfud MD (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (kanan) saat mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa 11 April 2023. Rapat tersebut membahas tentang laporan hasil rapat Komite Nasional TPPU terkait perkembangan isu transaksi keuangan mencurigakan di Kementerian Keuangan dengan nilai Rp349 triliun. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Terpopuler: Mahfud MD Sebut Belum Ada Tersangka Baru Transaksi Janggal Rp 349 Triliun, Jakarta Naikkan Pajak Diskotek Cs Jadi 40 Persen

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan masa tugas Satgas TPPU sudah berakhir.