TEMPO.CO, Jakarta - Ahli feng shui mengatakan tahun Tikus Logam secara umum digambarkan sebagai tahun yang penuh dengan peruntungan karena tikus digambarkan sosok yang rajin, dermawan, dan baik hati.
Dalam sebuah kesempatan wawancara khusus, Tempo.co menemui langsung pakar feng shui dari Feng Shui Consulting Indonesia Yulius Fang yang telah berkiprah selama kurang lebih 16 tahun di kediamannya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Senin 20 Januari 2020.
Banyak yang penasaran tentang kehidupan mereka dalam menyambut tahun Tikus Logam. Lalu tema peruntungan apa saja yang banyak dicari orang? Yulius Fang mengatakan menjelang tahun baru Imlek, klien yang ia temui baik dari kalangan publik figur maupun artis kebanyakan menanyakan tentang karier atau bisnis dan juga soal asmara. "Jadi malah jarang yang bertanya soal kesehatan, sebanyak 70-80 persen mereka menanyakan soal hoki dalam urusan pengembangan dan bisnis mereka bagaimana," kata Yulius.
Dalam hal bisnis, Yulius mengatakan, para klien berkonsultasi tentang faktor hoki dan kesempatan investasi di tahun baru nanti. Lalu dalam hal karier mereka bertanya bagaimana agar bisa lebih meningkatkan kreativitas bisnis mereka.
Banyak pula yang ingin mengevaluasi diri pada tahun sebelumnya. Mengapa pada tahun lalu usaha mereka tidak berjalan dengan lancar, atau tidak hoki. "Bagian mana yang salah, apakah secara feng shui usaha mereka tidak tepat? Bukan hanya segi feng shui tapi juga bagaimana cara mereka mengelola keuangan apakah sudah sesuai atau belum," ujar Yulius.
Di luar bisnis dan karier, mereka pun banyak yang ingin tahu tentang peruntungan asmara atau jodoh. Misalnya bagaimana peluang ketemu jodoh di tahun Tikus Logam. "Ada yang bertanya kapan kesempatan mereka menikah, tahun kapan yang baik. Membaca kapan peluang jodoh terbuka, baru kemudian mereka yang mengusahakan, bukan malah sebaliknya diam saja," ucap Yulius.
Demikian pula jika misalnya meeka sedang ada masalah rumah tangga lalu konsultasi mencari kapan waktu yang terbaik untuk berpisah dan juga kapan akan menemukan jodoh lagi. "Kalau peran kami hanya sebatas memberi pandangan apakah hubungan bisa dilanjutkan atau mau berpisah, semua keputusan kembali ke diri mereka masing-masing," lanjutnya.
Jadi bagi Yulius, peran feng shui ialah melengkapi pandangan mereka sebagai second opinion bukan menjadi pengganti atau solusi satu-satunya. "Let's say mereka punya tim ahli mereka sendiri baik itu desainer interior, pengacara, psikolog atau arsitektur yang akan bantu secara kapasitas ahli," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.