TEMPO.CO, Jakarta - Ada hal penting yang harus diperhatikan saat latihan fisik atau olahraga. Melakukan latihan fisik sebaiknya diselingi jeda agar otot-otot tubuh pulih. Jeda yang dimaksud bukan berarti tak melakukan apa-apa tetapi memilih aktivitas fisik yang membuat otot rileks.
"Habis exercise, otot membutuhkan recovery. Makanya ada orang yang berolahraga tapi enggak ada hasilnya, ototnya enggak dikasih istirahat," ujar pelatih pribadi Paradigm Fitness, Jehan Islianur.
Menurut Jehan, aktivitas yang bisa menjadi pilihan antara lain yoga, meditasi, atau lainnya. "Kalau terus tight, enggak kebayang badannya jadi apa. Kalau enggak sempat melakukan olahraga rileks, bisa dengan suplemen," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, praktisi kesehatan dari Jovee, dr. Fala Adinda menuturkan, sebagian orang lupa memulihkan otot-otot mereka usai beraktivitas fisik. Dipijat atau mendapatkan asupan mikronutrien menjadi hal penting agar pemulihan lebih cepat.
"Dari latihan ke latihan berikutnya kita butuh recovery, misalnya pijat, lalu mikronutrien agar recovery lebih cepat," tuturnya.
Lalu kapan waktu jeda terbaik? Laman Livestrong menyebut saat merasa tubuh melemah, maka itulah waktunya otot perlu pemulihan alias jeda dari latihan fisik yang berat. Lamanya waktu jeda bervariasi antara masing-masing orang. Tetapi ada cara untuk mempercepatnya, yakni merangsang sintesis protein otot, memastikan bahan bakar yang tepat untuk otot, dan menjaga glukosa darah selama dan segera setelah berolahraga.
Setiap hari, pastikan Anda mengosumsi 1,4 -2 gram protein per kilogram berat badan. Jika berat badan sekitar 79 kilogram, maka Anda harus mengonsumsi antara 111-159 gram protein per hari. Otot bergantung pada protein dan asam amino leusin agar lebih cepat pulih. Jika Anda melakukan latihan fisik berat selama lebih dari 1 jam, minumlah cairan kaya karbohidrat atau air saja sebenarnya sudah cukup.