TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak jenis jamur di dunia. Namun, jamur putih adalah jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia dan paling banyak dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Selain sangat rendah kalori, jamur putih juga memiliki sejumlah manfaat lain yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Jamur putih (Agaricus bisporus) adalah jenis jamur yang dapat dipanen di berbagai tahap pertumbuhan.
Baca juga:
Ketika muda dan belum cukup besar, jamur jenis ini berwarna putih kecoklatan, namun ketika sepenuhnya tumbuh, jamur ini dikenal sebagai jamur portobello yang besar dan berwarna lebih gelap.
Jamur putih juga dikenal sebagai jamur meja, jamur kancing, atau champignon. Jamur jenis ini memiliki batang kecil, topi halus, dan rasa ringan yang cocok dengan banyak hidangan.
Karena menyerap paparan sinar UV atau sinar matahari, jamur menjadi sumber vitamin D2 nabati alami yang mampu meningkatkan kadar vitamin D dalam darah yang sama efektifnya dengan suplemen. Penelitian serupa juga menunjukkan bahwa jamur putih menawarkan beberapa vitamin B12, seperti dilaporkan Healthline.
Baca juga:
Karena vitamin ini biasanya diperoleh dari sumber hewani, ini mungkin bermanfaat bagi mereka yang mengikuti diet nabati. Selain itu, jamur memberikan kandungan protein yang lebih tinggi daripada kebanyakan sayuran, yang juga akan bermanfaat bagi vegetarian karena dapat membantu meningkatkan asupan protein.
Tidak hanya itu, jamur putih juga mengandung beragam senyawa antioksidan seperti polifenol, polisakarida, ergothioneine, glutathione, selenium, dan vitamin C, yang diyakini memiliki sifat penangkal kanker yang potensial.
Berbagai kandungan antioksidan itu juga membantu memerangi efek berbahaya dari stres, yang mengarah pada kerusakan sel yang dapat mempercepat penuaan dan meningkatkan risiko pengembangan penyakit jantung, serta membantu meningkatkan kontrol gula darah dan kesehatan usus.