TEMPO.CO, Jakarta - Dengan semakin majunya teknologi, penggunaan gawai dan komputer pun tak lepas dari aktivitas harian setiap orang. Sayangnya, penggunaan dengan tingkat pencahayaan yang tidak benar bisa merugikan kesehatan mata.
Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC), Nina Asrini Noor, mengatakan ada dua dampak utama yang bisa dialami akibat tingkat pencahayaan yang salah. Pertama adalah kualitas penglihatan yang menurun.
Menurut Nina, ini disebabkan oleh pemilihan cahaya yang terlalu tinggi di dalam ruangan gelap dan tertutup. Contohnya di kamar tidur dan malam hari dengan tingkat pencahayaan gawai dan komputer yang tinggi.
“Mata kita tentu dipaksa untuk menerima cahaya yang terlalu tinggi sehingga membuat rusak akibat radiasi,” katanya dalam acara Media Gathering di Jakarta pada Rabu, 29 Januari 2020.
Adapun, masalah kerusakan mata jangka panjang hingga sakit kepala yang bisa muncul akibat tingkat kecerahan terlalu rendah saat di ruangan terang dan terbuka. Misalnya, pagi hari atau di ruangan dengan lampu menyala namun cahaya gawai terlalu rendah.
“Ini membuat kita harus fokus melihat ponsel dan bisa menyebabkan iritasi hingga penyakit mata permanen,” ungkapnya.
Anda tak ingin mengalami semua itu, bukan? Untuk itu, Nina pun mengimbau agar selalu menggunakan teknologi dengan tingkat pencahayaan normal. Artinya, saat di ruangan terang, cahaya gawai terang dan begitu pun sebaliknya.
“Untuk smartphone biasanya ada pengaturan otomatis. Bisa menggunakan itu supaya tidak repot menaikkan dan menurunkan pencahayaan di ruangan berbeda,” tuturnya.