Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kusta Tak Gampang Menular, Asal...

Reporter

image-gnews
Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kusta adalah salah satu penyakit kulit yang paling ditakuti. Zaman dulu, penyakit ini sering dianggap sebagai kutukan dan penderitanya dikucilkan.

Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Frambusia dr. Sri Linuwih Menaidi mengatakan risiko penularan penyakit kusta atau infeksi kronik yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Leprae di lingkungan keluarga sebetulnya cukup kecil atau hanya sekitar 5 persen.

"Saya umpamakan suami-istri. Jika salah satu di antaranya sakit, maka risiko pasangannya akan menderita sakit cuma sekitar 5 persen," katanya.

Risiko tersebut cukup kecil sebab daya tahan tubuh orang dewasa sudah baik. Hal itu berbeda jika terkait penularan dari orang tua ke anak. Ia menjelaskan untuk penularan kusta dari ayah atau ibu ke anak berisiko lebih dari 50 persen atau dirata-ratakan sekitar 47-60 persen. Angka ini lebih besar sebab daya tahan tubuh anak belum begitu bagus.

"Tapi, besarnya risiko hanya dengan catatan penyakit kusta tersebut belum diobati," ujarnya.

Namun, jika orang tua anak tersebut sudah mengobati penyakit kusta atau setidaknya dalam masa pengobatan, maka daya tularnya menjadi rendah sekali. Apalagi, pemberian obat pada penderita kusta di bulan yang sama saat penyakit itu muncul akan mematikan lebih dari 90 persen bakteri penyebab penyakit menular tersebut sehingga kondisi kusta tersebut akan dinyatakan tidak menular lagi dari si penderita kepada orang-orang di sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, yang menjadi kesulitan ialah mengetahui persis saat kusta tersebut muncul sebab biasanya baru diketahui setelah bertahun-tahun terinfeksi. Secara umum, bakteri penyebab kusta tidak diketahui atau kelihatan saat pertama kali masuk pada si penderitaan melainkan muncul ke kulit setelah sekitar 2-5 tahun, bahkan lebih.

"Jadi, masa inkubasinya itu lama. Bisa saja sebenarnya terkena kusta saat masih anak-anak dan melewati masa inkubasi saat itu, tapi ketahuannya baru muncul saat dewasa, sekitar usia 15, 20, hingga 30 tahun paling tinggi," ujarnya.

Terkait penularan kusta, kemungkinan terbesar selama ini ialah melalui udara. Si penderita menularkan bakteri penyebab kusta dari cairan yang keluar dari mulut atau hidung. Sementara untuk penularan melalui sentuhan, menurutnya teori itu sulit untuk dibuktikan namun mungkin terjadi jika bersentuhan antara bakteri pada luka penyakit kusta dengan seseorang yang juga kulitnya dalam kondisi tidak utuh.

"Tapi itu sulit. Kalau bersentuhan dengan kita yang kulitnya dalam kondisi tidak masalah, maka tidak akan tertular begitu saja," jelasnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

18 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

10 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

11 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

23 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

25 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

30 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

30 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Saran agar Penderita TBC Tak Menulari Rekan Kerja

Penderita TBC perlu bersikap disiplin agar tak menulari rekan kerja, seperti memakai masker dan ruangan kerja berventilasi baik.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

42 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

42 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Tak Nafsu Makan dan Lelah, Hati-hati Gejala TBC

Pada 2022, sebanyak 7,5 juta orang didiagnosis tuberkulosis dan menjadi rekor tertinggi yang pernah terjadi. Berikut gejala TBC yang perlu diwaspadai.