Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Membatasi Konsumsi Daging, Cek Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda suka makan daging? Mulai sekarang pikirkan baik-baik sebelum memakannya.

Penelitian menemukan konsumsi dua porsi daging merah, daging olahan, atau unggas per minggu dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular 3-7 persen lebih tinggi. Sedangkan makan dua porsi daging merah atau daging olahan saja per minggu dikaitkan dengan risiko 3 persen lebih tinggi dari semua penyebab kematian. Hasil penelitian ini diterbitkan JAMA Internal Medicine.

"Ini perbedaan kecil, tetapi ada baiknya mencoba mengurangi daging merah dan daging olahan seperti pepperoni, bologna, dan daging deli," kata penulis senior Norrina Allen, profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine, dilansir Science Daily.

Dia melanjutkan konsumsi daging merah juga secara konsisten dikaitkan dengan masalah kesehatan lain seperti kanker.

"Memodifikasi asupan makanan protein hewani mungkin menjadi strategi penting untuk membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kematian dini pada tingkat populasi," imbuh pemimpin penelitian Victor Zhong, asisten profesor ilmu gizi di Cornell.

Temuan baru ini muncul setelah sebuah meta-analisis kontroversial yang diterbitkan November lalu, yang merekomendasikan orang untuk tidak mengurangi jumlah daging merah dan daging olahan yang mereka makan.

"Semua orang menafsirkan bahwa tidak apa-apa makan daging merah, tetapi saya tidak berpikir hal itu didukung fakta sains," kata Allen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, apa yang harus dimakan untuk memenuhi kebutuhan protein?

Ikan, makanan laut, dan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan polong-polongan, adalah alternatif yang sangat baik untuk menggantikan daging.

Studi ini menemukan hubungan positif antara asupan daging unggas seperti ayam atau bebek dengan penyakit kardiovaskular. Namun, hasil penelitian sejauh ini tidak cukup untuk membuat rekomendasi yang jelas tentang asupan unggas.

Studi baru dikumpulkan bersama-sama sampel beragam besar dari enam kohort, termasuk data tindak lanjut yang panjang hingga tiga dekade, data diet yang diharmonisasikan untuk mengurangi heterogenitas, menyesuaikan satu set perancu yang komprehensif dan melakukan beberapa analisis sensitivitas.

Penelitian ini melibatkan 29.682 peserta, usia rata-rata 53,7 tahun pada awal, 44,4 persen pria dan 30,7 persen nonkulit putih. Data diet dilaporkan sendiri oleh peserta, yang ditanya daftar panjang tentang apa yang mereka makan untuk tahun atau bulan sebelumnya.

Keterbatasan penelitian ini adalah asupan makanan peserta dinilai satu kali, dan perilaku diet mungkin telah berubah dari waktu ke waktu. Selain itu, metode memasak tidak dipertimbangkan. Ayam goreng, terutama sumber lemak dalam yang menyumbang asam lemak trans, dan asupan ikan goreng telah dikaitkan secara positif dengan penyakit kronis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

19 jam lalu

Ilustrasi pedagang daging dan harga daging. getty images
Pastikan Daging Aman Dikonsumsi Warga, Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH

Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendatangi pasar daging dan rumah pemotongan hewan (RPH), Kamis, 28 Maret 2014.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

1 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

2 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

2 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

5 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

5 hari lalu

Ilustrasi memanaskan makanan (Pixabay.com)
Macam Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Lagi

Beberapa jenis makanan sebaiknya tidak dihangatkan kembali dan harus selalu dimakan saat segar. Apa saja?


BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

6 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan
BI Perkirakan Penyaluran Kredit Baru Perbankan Meningkat

BI melaporkan penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2024 terindikasi meningkat.


Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

7 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Penanggalan Karbon dan Kontroversi Situs Gunung Padang

Penerbit menyebut laporan penelitian situs Gunung Padang yang dibuat Danny Hilman dkk mengandung kekeliruan besar, terkait penanggalan karbon.


PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

9 hari lalu

Porter mengangkut sekarung pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.  Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.


BSI Siapkan Uang Tunai Sekitar Rp 46 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

9 hari lalu

Seorang pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Thamrin Digital Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Selasa (24/8/2021).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.)
BSI Siapkan Uang Tunai Sekitar Rp 46 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

Bank Syariah Indonesia (BSI) menyiapkan uang tunai kuranng lebih Rp 46 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024.