Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Tuberkulosis Bisa Bikin Pasien Hidup dengan 1 Paru-Paru

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaParu-paru adalah salah satu organ utama manusia yang penting. Tanpa dua paru-paru kita, kita tidak bisa menghirup udara segar dan oksigen untuk tubuh. Bagaimana bila salah satu paru-paru kita tidak berfungsi. Apa yang bisa menyebabkan kasus seperti ini?

Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan mengatakan bahwa banyak hal dapat menyebabkan paru-paru mengalami kerusakan sehingga tak berfungsi. Salah satu diantaranya ialah penyakit tuberkulosis. Erlina menjelaskan, penyakit yang banyak diidap masyarakat Indonesia itu dapat menggerogoti paru-paru.

Khususnya Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR TB) alias tuberkulosis yang resisten terhadap manfaat dua obat antituberkulosis yang paling kuat, yaitu isoniazid dan rifampisin. Pada kasus ini, obat tidak dapat bekerja dengan baik di dalam tubuh yang membuat kuman mycobacterium tuberkulosis cepat berkembang.

“Kumannya pesta dan semakin menggerogoti organ paru sehingga akhirnya sisa salah satu paru yang berfungsi karena yang lainnya sudah dimakan oleh kuman,” katanya saat ditemui TEMPO.CO usai acara Media Briefing di Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebab lainnya ialah infeksi yang terjadi secara terus menerus pada paru-paru namun tidak diobati. Erlina mengumpamakan paru-paru dengan sebuah ban. Erlina menegaskan bahwa ban yang bocor tentu harus ditambal agar kembali berfungsi normal. Namun jika terus dibiarkan, lama-lama akan rusak. “Sama juga dengan paru-paru. Kalau infeksi terus tidak diobati, paru-paru akan rusak dan salah satu risikonya, seseorang hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi dengan baik," katanya.

Untuk itu, Erlina pun menyarankan agar masyarakat senantiasa menjaga kesehatan paru-paru. Salah satu tanda bahwa paru mengalami masalah ialah batuk lantaran ada organisme lain yang masuk lewat saluran pernapasan, namun ditolak tubuh. “Kalau batuk jangan disepelekan karena berpikir akan sembuh sendiri. Segera cek ke dokter untuk memastikan supaya risiko penyakit yang lebih parah bisa segera ditangani,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

22 jam lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

4 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

4 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

5 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

9 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

14 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.


Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

16 hari lalu

Menko PMK, Muhadjir Effendy dalam RTM pembahasan pemberian diskon tarif tol periode mudik Idul Fitri 1445 H/2024 M, melalui Zoom, Selasa, 4 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

20 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

22 hari lalu

Warga saat melakukan pemeriksaan Rontgen Thorax saat skrining tuberkulosis di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Untuk mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Kecamatan Jatinegara melangsungkan kegiatan skrining tuberkulosis kepada 65 orang yang meliputi Pemeriksaan Rontgen Thorax, TCM (Test Cepat Molekuler) atau Pemeriksaan Dahak, serta TST (Tuberkulin Skin Test) atau Test Mantoux. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

23 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.