TEMPO.CO, Jakarta - Kemajuan teknologi sangat membantu untuk bidang kesehatan. Berbagai masalah kesehatan mulai dapat diatasi dengan kecanggihan mesin. Yang terbaru, ada teknologi untuk operasi katarak hadir dengan sebutan operasi semi robotik.
Ketua Bedah Refraktif Operasi Katarak Jakarta Eye Center, Setiyo Budi Riyanto mengatakan bahwa ini merupakan tindakan medis yang melibatkan manusia dan robot. “Kami tenaga kesehatan bekerja sama melalui digital microscope dengan high-quality optics,” katanya dalam acara Media Briefing di Jakarta pada Jumat, 7 Februari 2020.
Menurut Setiyo, berbagai kelebihan bisa didapat jika seseorang menjalankan operasi katarak dengan teknologi semi robotik. Khususnya bagi pasien, mereka akan merasa lebih nyaman lantaran teknologi terbaru ini hanya membutuhkan intensitas cahaya kecil. “Berbeda dengan operasi katarak biasa yang cahayanya 70 persen, ini hanya 30 persen. Jadi pasien tidak merasa silau dan lelah melihat,” katanya.
Keuntungan lain didapatkan dari tingkat keakuratan yang tinggi. Setiyo menjelaskan bahwa dengan menggunakan teknologi optik berkualitas tinggi, dokter dapat menerawang masuk ke dalam bola mata. “Jadi tim medis bisa melihat detail intraocular dengan sangat baik sehingga risiko kecelakaan kerja menjadi jauh lebih rendah,” katanya.
Dari segi waktu pengerjaan juga sangat cepat. Menurut Setiyo, dibandingkan dengan berbagai operasi katarak pada umumnya, teknologi semi robotik ini dapat memotong waktu kerja sebanyak 4-6 kali lipat. “Biasanya operasi katarak itu memakan 2-3 jam. Kalau dengan teknologi semi robotik, cukup 30 menit saja. Menghemat waktu untuk pasien dan dokter,” katanya.
