TEMPO.CO, Jakarta - Singapura menjadi salah satu negara yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Namun karena virus corona mulai mewabah di Asia termasuk Singapura, Anda tentu harus berhati-hati sebelum berlibur.
Salah satu hal yang penting sebelum mengunjungi Singapura ialah membekali diri tentang informasi dan perkembangan novel coronavirus (nCov) disana. Menurut Akademisi dan Praktisi Klinis Ari Fahrial Syam, pemerintah Singapura melalui Perdana Menteri Lee Hsien telah menetapkan status kewaspadaan pada virus corona. “Pernyataan itu dibagikan melalui jejaring media sosial bahkan juga dengan menggunakan bahasa Melayu. Kewaspadaan sudah meningkat dari kuning menjadi oranye. Status ini di bawah status merah yang paling berbahaya,” katanya dalam pesan singkat yang disampaikan Ari pada Tempo.co pada Senin, 10 Februari 2020.
Ari menjelaskan bahwa kondisi oranye menunjukkan adanya gangguan sedang, namun penyakitnya berat dan menyebar dengan mudah tetapi belum banyak menjangkiti masyarakat di Singapura. Meski begitu, laporan pada 10 Februari 2020 mengungkapkan jumlah kasus virus corona di Singapura mulai meningkat hingga mencapai 43 orang. Ada tiga kasus baru di Singapura yang pasiennya tidak ada riwayat perjalanan ke Cina. Memang hasil evaluasi dari 43 kasus di Singapura, 51 persen berasal dari transmisi lokal. Enam orang yang positif dalam kondisi kritis. Enam orang boleh pulang dari RS karena dinyatakan sehat.
Ari lantas mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harusnya waspada sebelum mengunjungi Singapura. Terlebih jika memiliki penyakit kronis karena lebih berisiko tertular virus corona. Hal ini pun dipertegas dengan laporan ilmiah terakhir yang dipublikasi pada jurnal Journal of the American Medical Association (JAMA) pada 7 Februari 2020. “Dari 138 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan 46,4 persen pasien yang dirawat mempunyai penyakit penyerta hipertensi, penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus, gagal ginjal bahkan HIV,” katanya.
Dengan mengawasi perkembangan terakhir ini dan mengetahui kondisi kesehatan, akhirnya Ari pun berharap agar masyarakat Indonesia tetap aman. “Harus terus dicermati mengingat tingkat mobilisasi orang Indonesia dengan berbagai kepentingan cukup tinggi ke Singapura. Mudah-mudahan kita semua terbebas dari penyakit berbahaya ini,” katanya.