Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sama Bahaya, Vape Bukan Jalan untuk Berhenti Merokok

Reporter

image-gnews
Pria menghisap rokok elektrik. dailycaller.com
Pria menghisap rokok elektrik. dailycaller.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggapan mengisap vape atau rokok elektrik bisa membantu berhenti merokok sekaligus menurunkan risiko terkena kanker paru. Bagaimana tanggapan dokter?

"Selama berbentuk asap, risikonya sama. Salah menggunakan vape untuk berhenti merokok," ujar dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Dr. Elisna Syahruddin.

Uap vape bahkan lebih kental dari rokok konvensional. Selain itu, sama halnya seperti rokok konvensional, asap vape bisa mengiritasi saluran napas.

"Asap vape lebih berat dari rokok konvensional, lebih kental. Segala yang berbentuk asap dan diisap itu sama risikonya. Asap melukai saluran napas, asap mengandung karsinogen dan mengiritasi saluran napas," kata Elisna.

Memilih jenis rokok ringan atau mild juga bukan jalan tepat mengurangi risiko terkena kanker paru. Elisna menyebut cara ini pembodohan publik.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, mengungkapkan bahan-bahan karsinogen penyebab kanker, seperti nitrosamin, formaldehida, akrolein, juga ditemukan dalam vape.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Riset pada tikus-tikus yang terekspos vape itu hampir 70-80 persen timbul kanker parunya," ungkapnya.

Bahan-bahan karsinogen yang dikonsumsi secara terus menerus akan mengubah sel normal menjadi tidak normal, yang akhirnya menjadi kanker. Agus mengatakan butuh waktu beberapa tahun bahan tersebut bisa berdampak menjadi kanker.

"Jadi, bukan memilih vape. Vape tidak bisa untuk berhenti merokok, malah tambah parah," tuturnya.

Mengenai angka kejadian kanker paru, data di beberapa rumah sakit rujukan menunjukkan merokok menjadi penyumbang terbesar, yakni sekitar 80 persen.

"Empat persen karena polusi udara, 6,9 persen dari faktor lain, seperti radon, suatu radiasi dari alam, sisanya karena faktor lain seperti infeksi kronik, genetik, dan lainnya," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

23 jam lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

5 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

5 hari lalu

Modal Awal Berhenti Merokok
Dokter Paru Bagi Tips Berhenti Merokok, Mulai dengan 3 Cara Ini

Dokter paru memberi tips berhenti merokok saat Ramadan. Berikut tiga cara yang bisa dilakukan.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

8 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com
5 Tips Menjaga Bau Mulut saat Puasa

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi masalah, terutama saat berinteraksi dengan orang lain.


Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

17 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)
Ragam Makanan Sehat untuk Bantu Upaya Berhenti Merokok

Menerapkan pola makan sehat dapat meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok secara signifikan. Berikut makanan yang bisa dipilih.


5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

28 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tips Mengurangi Risiko Kanker Usus Menurut Pakar

Risiko kanker usus besar dapat diturunkan secara signifikan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan.


Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

33 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Ingatkan Merokok Penyebab 85 Persen Kasus Kanker Paru

Menurut WHO, sekitar 85 persen kanker paru berhubungan dengan kebiasaan merokok. Simak saran pakar pulmonologi.


Studi Universitas Toronto: Berhenti Merokok Bisa Memperpanjang Usia

46 hari lalu

Seorang aktivis gelar aksi damai tentang bahaya merokok di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (26/05). aksi ini dalam rangka memperingati Hari Tembakau, Mereka memberikan imbauan pada masyarakat tentang bahaya merokok. TEMPO/Dasril Roszandi
Studi Universitas Toronto: Berhenti Merokok Bisa Memperpanjang Usia

Studi observasional oleh peneliti Universitas Toronto menunjukkan bahwa orang yang berhenti merokok bisa memiliki usia lebih panjang.