TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bekerjasama dengan Cancer Information and Support Center (CISC Paru/CISC For Lung), mencanangkan Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru (IPKP). Gerakan ini hadir sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta semua pihak terkait pentingnya promotif, preventif/pencegahan, deteksi dini, serta diagnosa, dan pengobatan kanker paru sesuai pedoman penatalaksanaannya.
Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru akan melakukan berbagai kegiatan advokasi baik di media cetak maupun digital serta menggalang dukungan para pemangku kepentingan dalam upayanya memerangi kanker paru di Indonesia.
Megawati Tanto, perwakilan CISC for Lung (CISC Paru), turut hadir dan membagikan cerita dan antusiasmenya dalam mendukung Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru.
“Harapan kami sebagai pasien, dengan adanya wadah ini dan seiring dengan berkembangnya pengobatan kanker, penanggulangan kanker paru yang bermutu dan dapat diakses pasien semua kalangan dapat diprioritaskan di Indonesia. Dengan memberikan pemahaman yang tepat kepada publik, akan membantu pasien untuk menentukan pengobatan yang tepat sehingga kualitas hidup pasien dapat menjadi lebih baik," ucap Megawati.
Selain itu, Willem, testimoni CISC for Lung (CISC Paru), yang juga perwakilan grup pasien kanker paru menunjukkan antusiasme nya yang dalam atas pencanangan Gerakan Nasional IPKP yang merasakan manfaat setelah bergabung di komunitas CISC.
"Saya sangatmendukung gerakan nasional Indonesia Peduli Kanker Paru agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat mengenai kanker paru dan dapat segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat,” ucapnya.
Untuk memberikan informasi yang tepat mengenai kanker paru dan pengobatannya, Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru berencana meluncurkan situs. Pada 11 Februari 2020, IPKP juga memperkenalkan dua orang dutanya.
Melly Goeslaw, yang didaulat menjadi Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, mengatakan riwayat keluarganya yang merupakan penderita kanker telah mendorongnya untuk peduli dan peka dengan situasi kanker di Indonesia.
"Saya sebagai salah satu duta IPKP akan membantu menyebarkan informasi mengenai promotif, preventif/pencegahan, deteksi dini, serta diagnosa dan pengobatan kanker paru serta memberikan dukungan penuh untuk teman-teman dan keluarga yang tengah berjuang melawan kanker paru pada saat ini. Saya ingin mengajak teman-teman memberikan dukungan terhadap gerakan ini agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pemahaman yang tepat mengenai kanker paru dan penanganannya,” ucapnya.
Indro Warkop, yang juga didaulat sebagai Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, menjelaskan jika dukungan dari orang-orang terdekat, terutama keluarga, mempengaruhi kondisi pasien yang menderita kanker paru. Saat terdeteksi kanker paru stadium 4, almarhumah istri Indro sangat takut pada penyakit yang dideritanya.
"Saya sangat senang menjadi bagian penting dalam misi ini, yaitu sebagai duta gerakan nasional IPKP untuk menyebarkan informasi mengenai kanker paru, baik itu pencegahan maupun diagnosa. Melalui gerakan ini, saya ingin masyarakat memahami bahwa dukungan keluarga dan orang-orang terdekat itu sangat penting bagi pasien," jelasnya.