TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tak ingin mendapat beasiswa? Hampir setiap orang tentu mau, terlebih jika biaya pendidikan yang gratis itu diperoleh untuk kuliah di luar negeri.
Jika Anda tertarik untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Pertama, penerima beasiswa Fullbright tahun 2015, Dinar Dana Kharisma, mengatakan setiap calon pendaftar harus memperhatikan jadwal pembukaan beasiswa.
“Beasiswa itu beragam. Ada yang dari pemerintah Indonesia dan negara yang dituju serta lembaga pendidikan. Pastikan kita mengikuti jadwalnya kapan supaya tidak telat mendaftar,” katanya saat ditemui dalam acara EducationUSA Indonesia Fair di Jakarta pada Sabtu, 15 Februari 2020.
Setelah mengetahui jadwal beasiswa yang ingin didapatkan, setiap peserta harus menyiapkan berkas yang dibutuhkan. Ini termasuk TOEFL minimum 550 atau IELTS minimum 6, surat rekomendasi dari dosen atau atasan di kantor, ijazah, paspor, dan sebagainya.
“Sebaiknya disiapkan berbulan-bulan sebelum pendaftaran beasiswa dibuka agar lebih tenang,” ungkapnya.
Apabila sudah mendaftar, sebaiknya belajar untuk mempersiapkan seleksinya. Dinar mengatakan bahwa ada dua tes utama yang akan dilewati setelah berkas, yakni menulis dan wawancara. Jika ingin lolos, setiap orang harus memiliki jawaban yang baik.
“Biasanya pertanyaan yang diajukan seputar mengapa memilih universitas dan jurusan itu. Manfaat baik apa yang bisa diterima oleh Indonesia setelah nanti lulus,” tegasnya.
Apabila seluruhnya berhasil diselesaikan, Dinar mengimbau agar setiap orang dapat menunggu dan tak lupa berdoa karena tanpa doa, segala usaha sangat mungkin sia-sia.
“Usaha dan berdoa itu sudah kunci. Kalau bisa kita melakukannya, kemungkinan beasiswa pun bisa didapat,” tuturnya.
