Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Kasus Dedy Susanto, Perhatikan Ciri Psikolog Bodong

image-gnews
Dedy Susanto. Instagram
Dedy Susanto. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan kasus Dedy Susanto versus Revina VT. Dedy Susanto mengaku sebagai lulusan S3 Psikologi dan telah melakukan berbagai terapi di kota-kota besar di Indonesia. Dedy juga dikenal sebagai seorang motivator dengan ribuan pengikut Instagram dan Youtube. Dedy mengklaim bisa menyembuhkan berbagai kasus kesehatan mental yang dialami pasien-pasiennya.

Revina VT, selebgram. Instagram.

Revina VT, selebgram yang memiliki 713 ribu pengikut di Instagram, mencurigai sosok Dedy. Revina pun mengatakan Dedy tidak terdaftar pada lembaga berwenang. Dalam Instastorynya, Revina bercerita bahwa Dedy kerap menolak menunjukkan bukti ijazahnya.

Yang lebih parah, Revina mengatakan banyak perempuan yang mengaku pada Revina sebagai korban dari Dedy Susanto. Revina mengatakan para perempuan mantan pasien Dedy, mengajak korban-korbannya untuk terapi di kamar hotel. Menurut Revina, para perempuan ini juga kerap diminta untuk berhubungan intim dengan Dedy.

Selebgram Reviva VT mengunggah percakapan doktor psikologi, Dedy Susanto dengan kliennya. Instagram.

Kasus antar keduanya memang belum dibawa ke pengadilan. Para pihak masih saling serang memberikan keterangan di akun media sosial masing-masing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim mengatakan para pasien yang akan mendapatkan terapi dari psikolog harus selalu waspada. Sebab, tak jarang ada banyak orang yang mengaku seorang psikolog namun sebenarnya bukan. Rose Mini menyebutkan beberapa ciri psikolog yang dianggap patut diwaspadai itu.

Pertama, mereka menyebut diri psikolog padahal tidak mengambil pendidikan profesi itu. Rose Mini menjelaskan bahwa orang yang lulus psikologi belum tentu mengemban status psikolog. “S1, S2, S3-nya psikologi itu belum tentu psikolog ya. Yang menentukan adalah S2 dan S3-nya ambil gelar profesi atau tidak. Kalau tidak berarti psikologi sains dan tidak bisa dianggap psikolog,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Senin, 17 Februari 2020.

Tanda lain yang kemungkinan tidak dimiliki psikolog bodong itu adalah tidak adanya surat izin praktik dan surat keanggotaan dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) . Menurut Rose Mini, semua psikolog hanya bisa melakukan terapi dan dianggap legal apabila sudah memiliki kedua hal ini. “Kalau dia sembunyi-sembunyi, tidak mau menunjukkan SIP dan sertifikat HIMPSI juga harus diwaspadai ya,” katanya.

Kejanggalan lain juga dilihat dari lokasi terapi. Menurutnya, seseorang yang membutuhkan terapi memang harus mendapatkan ruangan khusus. Namun pada ruangan tersebut hanya dibutuhkan dua kursi saja. “Ruang praktek itu harus ada. Kita profesional dengan membuatnya entah di klinik atau di rumah. Hanya dibutuhkan kursi karena pasien yang datang bisa dihipnoterapi dengan posisi duduk di kursi, tidak perlu tiduran,” katanya.

Terakhir, seseorang harus curiga pada psikolog gadungan saat mereka menggunakan empati dan bukan simpati. Rose Mini mengatakan bahwa seorang psikolog seharusnya memahami perasaan pasien dan bukan ikut terhanyut dalam masalah yang ada. “Sikap profesional juga ditunjukkan dengan tidak pro dengan pasien. Tapi kita tetap mengikuti tatalaksana psikologi yang bisa memberi arah tanpa ada ikatan emosional,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

19 menit lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

17 jam lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

18 jam lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

42 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

44 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

45 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

45 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

59 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.


Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

24 Februari 2024

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.


Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

24 Februari 2024

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.