TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang yang memiliki bulu lebat di kaki. Biasanya, mereka memilih jalan pintas untuk mendapatkan kaki mulus tanpa bulu dengan melakukan waxing atau pola penghilangan bulu semipermanen dengan teknik mencabut dari akarnya.
Bukan hanya bagian kaki saja, waxing juga dilakukan pada bagian tubuh lain, seperti tangan dan ketiak. Konsekuensinya, mereka yang melakukan metode pencabutan bulu ini harus menahan sakit saat prosesnya. Lebih dari itu, ada sejumlah efek samping waxing.
Baca Juga:
Pertama, risiko bulu tumbuh ke dalam. Selama ini, bulu yang tubuh ke dalam hanya terjadi ketika bercukur. Nyatanya, risiko serupa bisa dialami ketika rambut rusak dan tidak ditarik sepenuhnya pada saat waxing.
Cara mengatasinya, gunakan scrub terlebih dulu untuk mengupas kulit dengan lembut di area tersebut. Kedua, kemerahan dan iritasi. Mungkin ini sudah umum ketika selesai melakukan waxing.
Mengoleskan pelembab dan lidah buaya diyakini bisa meredakannya. Perlu juga menghindari penggunaan air panas segera setelah waxing.
Baca Juga:
Ketiga, kulit kendur. Pascawaxing, kulit akan kehilangan elastisitas dengan tarikan yang konstan dan akhirnya mulai melorot. Apa yang bisa lakukan? Sebaiknya atur tempo waktu antara sesi waxing berikutnya dan menjaga kulit tetap lembab dan bergizi.
Keempat, penggelapan kulit. Ini terjadi karena peradangan yang disebabkan oleh waxing. Biasanya area yang mengalami penggelapan ini adalah ketiak. Pakailah produk pelembab dan lakukan eksfoliasi kulit beberapa hari setelah waxing.
Kelima, kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, lebih baik hindari sinar matahari setelah waxing dan gunakan tabir surya secara teratur.
Keenam, masalah besar lain setelah waxing adalah benjolan merah sementara pada kulit. Ini sangat mirip dengan gundukan setelah menggunakan pisau cukur. Jaga kulit tetap lembab dan jangan memakai kain yang bisa mengiritasi kulit.
Ketujuh, kulit mengelupas. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, waxing dapat menyebabkan pengelupasan pada kulit. Ini terjadi jika lilin waxing terlalu panas. Oleh karena itu, perhatikan temperatur lilin yang digunakan.