TEMPO.CO, Jakarta - Kini bayi punya pilihan untuk ikut 'memanjakan diri' lewat spa bayi. Sejak beberapa tahun terakhir, bisnis salon untuk bayi ini menjamur karena diklaim manfaat baby spa baik untuk pertumbuhan bayi. Idealnya, bayi mulai dibawa menikmati baby spa setelah berusia 4 bulan. Pada usia sebelum 4 bulan, bayi memang sudah bisa mencoba baby spa. Namun akan lebih baik jika bayi yang mencoba spa sudah bisa mengendalikan leher dan kepalanya.
Umumnya, baby spa terdiri dari dua komponen. Pertama adalah hidroterapi, yaitu meletakkan bayi di kolam kecil sembari mengenakan alat apung berbentuk donat di sekeliling leher mereka. Durasi hidroterapi bervariasi rata-rata selama 20 menit. Pada saat berada dalam kolam, bayi bebas menggerakkan tangan dan kaki mereka dan bisa juga berinteraksi dengan bayi lain.
Komponen berikutnya dari baby spa adalah neonatal massage, yaitu memberikan pijatan pada bayi. Pijat bisa dilakukan oleh orang tua didampingi instruktur bersertifikasi, atau dilakukan oleh terapis khusus. Pijatan dilakukan secara perlahan dan lembut ke titik-titik khusus. Harapannya, pijatan ini dapat menjadi stimulasi sistem pencernaan bayi dan membawa manfaat baby spa lainnya.
Selalu ada kemungkinan bayi menolak pengalaman baby spa pertama mereka. Entah itu merasa asing dengan tempatnya, tidak kenal dengan orang sekitar, atau sedang tidak enak badan. Namun beberapa orang tua mengakui manfaat baby spa seperti:
1. Tidur lebih lelap
Meski tidak berhubungan dan belum terbukti secara ilmiah, bayi yang baru saja melakukan baby spa cenderung tidur lebih lelap. Bisa jadi, hal ini merupakan konsekuensi setelah bayi cukup banyak aktif bergerak saat berada dalam kolam atau merasa rileks setelah dipijat.
2. Memperkuat otot
Salah satu aktivitas dalam spa bayi adalah hidroterapi yang memberi ruang leluasa bagi bayi untuk menggerakkan otot mereka. Saat mengapung dalam air, bayi bisa menendang dan menggerakkan tangan sehingga memperkuat otot mereka.
3. Mengeksplorasi gerakan
Masih dari aktivitas hidroterapi, bayi bisa mengeksplorasi gerakan-gerakan baru untuk pertama kalinya dalam posisi tegak tanpa bantuan apapun. Selain itu, stimulasi taktil yang datang dari air saat bertemu kulit juga berdampak positif bagi sistem saraf pusat bayi.
4. Memperkuat sistem pernapasan
Adanya tekanan dari air ke dada bayi juga meningkatkan kemampuan bernapas lebih baik dan memperkuat sistem pernapasan bayi yang masih terus berkembang. Selain itu, air juga mengurangi efek gravitasi dalam sirkulasi vaskular dalam mengembalikan darah ke jantung.
5. Baik untuk sistem pencernaan
Spa bayi juga baik untuk sistem pencernaan, utamanya dalam menyerap nutrisi dan membuat jadwal buang air menjadi teratur. Selain itu, tekanan hidrostatis dari air berpadu dengan gerakan bebas bayi membuat usus bergerak lebih aktif dan terbebas dari konstipasi.
6. Membangun kemampuan kognitif
Meski dilakukan saat bayi masih berusia dini sekalipun, manfaat baby spa sangat baik untuk perkembangan kemampuan kognitif bayi seperti belajar, berpikir, hingga memecahkan masalah.
7. Bonding orang tua dan bayi
Tak hanya baik untuk tubuh secara fisik, manfaat baby spa lainnya adalah memperkuat bonding atau ikatan antara orang tua dan bayi. Untuk itu, sebisa mungkin pilih waktu saat anak tidak rewel atau mengantuk.
orang tua juga bisa berkenalan dengan sesama orang tua baru dan membangun koneksi baru. Siapa tahu, bisa menjadi tempat saling bercerita dan memberi dukungan seputar tumbuh kembang anak.
Terlepas dari popularitas dan banyaknya manfaat baby spa, bukan berarti ini menjadi salah satu aktivitas yang sifatnya wajib dilakukan. Ada banyak cara lain untuk memanjakan bayi, bahkan orang tua juga bisa belajar memijat bayi mereka sendiri dan melakukannya kapanpun. Tak perlu memaksakan harus memenuhi jadwal ke baby spa setiap sebulan sekali. Ada banyak aktivitas yang menjadi stimulus lain untuk bayi dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cari yang paling disukai si kecil, dan lakukan bersama dengan pasangan untuk membangun ikatan bersama.