Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semakin Populer, Baby Spa Tidak Hanya Bantu Bayi Tidur

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi bayi mandi. (Baby Centre)
Ilustrasi bayi mandi. (Baby Centre)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kini bayi punya pilihan untuk ikut 'memanjakan diri' lewat spa bayi. Sejak beberapa tahun terakhir, bisnis salon untuk bayi ini menjamur karena diklaim manfaat baby spa baik untuk pertumbuhan bayi. Idealnya, bayi mulai dibawa menikmati baby spa setelah berusia 4 bulan. Pada usia sebelum 4 bulan, bayi memang sudah bisa mencoba baby spa. Namun akan lebih baik jika bayi yang mencoba spa sudah bisa mengendalikan leher dan kepalanya.

Umumnya, baby spa terdiri dari dua komponen. Pertama adalah hidroterapi, yaitu meletakkan bayi di kolam kecil sembari mengenakan alat apung berbentuk donat di sekeliling leher mereka. Durasi hidroterapi bervariasi rata-rata selama 20 menit. Pada saat berada dalam kolam, bayi bebas menggerakkan tangan dan kaki mereka dan bisa juga berinteraksi dengan bayi lain.

Komponen berikutnya dari baby spa adalah neonatal massage, yaitu memberikan pijatan pada bayi. Pijat bisa dilakukan oleh orang tua didampingi instruktur bersertifikasi, atau dilakukan oleh terapis khusus. Pijatan dilakukan secara perlahan dan lembut ke titik-titik khusus. Harapannya, pijatan ini dapat menjadi stimulasi sistem pencernaan bayi dan membawa manfaat baby spa lainnya.

Selalu ada kemungkinan bayi menolak pengalaman baby spa pertama mereka. Entah itu merasa asing dengan tempatnya, tidak kenal dengan orang sekitar, atau sedang tidak enak badan. Namun beberapa orang tua mengakui manfaat baby spa seperti:

1. Tidur lebih lelap
Meski tidak berhubungan dan belum terbukti secara ilmiah, bayi yang baru saja melakukan baby spa cenderung tidur lebih lelap. Bisa jadi, hal ini merupakan konsekuensi setelah bayi cukup banyak aktif bergerak saat berada dalam kolam atau merasa rileks setelah dipijat.

2. Memperkuat otot
Salah satu aktivitas dalam spa bayi adalah hidroterapi yang memberi ruang leluasa bagi bayi untuk menggerakkan otot mereka. Saat mengapung dalam air, bayi bisa menendang dan menggerakkan tangan sehingga memperkuat otot mereka.

3. Mengeksplorasi gerakan
Masih dari aktivitas hidroterapi, bayi bisa mengeksplorasi gerakan-gerakan baru untuk pertama kalinya dalam posisi tegak tanpa bantuan apapun. Selain itu, stimulasi taktil yang datang dari air saat bertemu kulit juga berdampak positif bagi sistem saraf pusat bayi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Memperkuat sistem pernapasan
Adanya tekanan dari air ke dada bayi juga meningkatkan kemampuan bernapas lebih baik dan memperkuat sistem pernapasan bayi yang masih terus berkembang. Selain itu, air juga mengurangi efek gravitasi dalam sirkulasi vaskular dalam mengembalikan darah ke jantung.

5. Baik untuk sistem pencernaan
Spa bayi juga baik untuk sistem pencernaan, utamanya dalam menyerap nutrisi dan membuat jadwal buang air menjadi teratur. Selain itu, tekanan hidrostatis dari air berpadu dengan gerakan bebas bayi membuat usus bergerak lebih aktif dan terbebas dari konstipasi.

6. Membangun kemampuan kognitif
Meski dilakukan saat bayi masih berusia dini sekalipun, manfaat baby spa sangat baik untuk perkembangan kemampuan kognitif bayi seperti belajar, berpikir, hingga memecahkan masalah.

7. Bonding orang tua dan bayi
Tak hanya baik untuk tubuh secara fisik, manfaat baby spa lainnya adalah memperkuat bonding atau ikatan antara orang tua dan bayi. Untuk itu, sebisa mungkin pilih waktu saat anak tidak rewel atau mengantuk.

orang tua juga bisa berkenalan dengan sesama orang tua baru dan membangun koneksi baru. Siapa tahu, bisa menjadi tempat saling bercerita dan memberi dukungan seputar tumbuh kembang anak.

Terlepas dari popularitas dan banyaknya manfaat baby spa, bukan berarti ini menjadi salah satu aktivitas yang sifatnya wajib dilakukan. Ada banyak cara lain untuk memanjakan bayi, bahkan orang tua juga bisa belajar memijat bayi mereka sendiri dan melakukannya kapanpun. Tak perlu memaksakan harus memenuhi jadwal ke baby spa setiap sebulan sekali. Ada banyak aktivitas yang menjadi stimulus lain untuk bayi dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cari yang paling disukai si kecil, dan lakukan bersama dengan pasangan untuk membangun ikatan bersama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

2 jam lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.


7 Cara Mengatasi Rasa Mengantuk yang Tidak Tertahankan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
7 Cara Mengatasi Rasa Mengantuk yang Tidak Tertahankan

Berikut ini berbagai kiat mengatasi rasa kantuk berlebihan saat di sekolah maupun tempat kerja. Bisa konsumsi kafein dan camilan.


5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

7 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

Hindari makanan dan minuman ini jika ingin cepat tidur


Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

9 hari lalu

Ilustrasi pria sulit tidur. shutterstock.com
Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

Survei menemukan ragam penyebab warga Amerika Serikat sulit tidur, termasuk kekhawatiran yang dirasakan dan kebiasaan pemicunya.


Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

11 hari lalu

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong  berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Warga sekitar bernama Bagus mengungkap, sebelum penemuan tujuh mayat itu, ia dan rekannya sempat menyerahkan enam remaja diduga pelaku tawuran ke Polsek Rawalumbu. Enam remaja itu ditemukan Bagus tercebur di Kali Bekasi pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.  ANTARA FOTO/Rezas Ale
Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

Orang tua dan guru diminta membuka ruang dialog dengan anak sebanyak mungkin agar terhindar dari kegiatan negatif seperti tawuran pelajar.


3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

12 hari lalu

Ilustrasi orang tua bermain dengan anak. Foto: Freepik.com/Jcomp
3 Hal yang Dibutuhkan Anak agar Merasa Dicintai

Terapis menjelaskan tiga hal yang dibutuhkan setiap anak untuk tumbuh dan merasa dicintai dan diterima oleh orang tuanya.


5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

12 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
5 Cara Menghadapi Konflik Antara Orang Tua dan Anak Menurut Psikolog

Menghadapi konflik antara orang tua dan anak bisa menjadi tantangan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, hubungan dapat menjadi lebih kuat.


Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

14 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Punya Keluarga Toxic? Cek Ciri Berikut pada Anak

Berikut ciri anak yang dibesarkan orang tua atau keluarga toxic, yang tampak dari perilakunya sehari-hari.


Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

14 hari lalu

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Komunikasi, Kunci Bangun Hubungan Positif Orang Tua dan Anak

Psikolog mengatakan pentingnya orang tua membangun komunikasi positif dengan anak agar bisa saling memahami.


Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

14 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Tips Atasi Konflik Orang Tua dan Anak dari Psikolog

Perbedaan pendapat orang tua dan anak dapat berujung pada konflik yang jika tidak diselesaikan dengan tepat akan semakin berlarut-larut.