TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta terjadi lagi pada 25 Februari 2020. Warga pun perlu mewaspadai sejumlah penyakit setelah hujan deras yang berdampak pada munculnya genangan air.
Ada lima jenis penyakit yang berpotensi menjangkiti warga korban banjir. Berikut penjelasannya.
Diare
Diare adalah penyakit yang menginfeksi fungsi pencernaan manusia. Banjir bisa memicu diare karena kondisi makanan yang kurang bersih, makanan maupun minuman tidak sehat. Imbasnya, adalah dehidrasi, gangguan BAB, dan sakit perut.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA saat banjir terjadi karena infeksi pada saluran pernapasan, antara lain hidung, tenggorokan, maupun paru-paru. Penyakit ini terjadi karena bakteri, virus, ataupun organisme lain yang muncul selama banjir. Selain itu, suhu tubuh akan cenderung dingin akibat banjir. Gejala umum penderita ISPA adalah flu dan batuk-batuk hingga sesak napas.
Malaria
Air banjir adalah tempat bersarang nyamuk. Alhasil, ketika banjir, nyamuk Anopheles pun cenderung lebih banyak berkeliaran dan menggigit manusia.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Selain malaria, jenis penyakit lain yang juga berpotensi menjangkiti pascabanjir adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, jenis nyamuk Aedes aegypti ini juga akan bersarang di air banjir.
Penyakit kulit
Berbagai jenis penyakit kulit, seperti jamur, adalah yang paling sering menjangkiti para korban banjir. Infeksi jamur, kurap, dan kudis tidak hanya menjangkit di permukaan kulit luar tetapi juga menyebar hingga ke kulit kepala.