Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peduli Kanker, YKPI Hibahkan Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik

Reporter

image-gnews
Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyerahkan secara simbolis satu Unit Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik kepada Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rabu, 26 Februari 2020, di Jakarta. (dok. YKPI)
Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyerahkan secara simbolis satu Unit Mobil Kemoterapi dan Terapi Sistemik kepada Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rabu, 26 Februari 2020, di Jakarta. (dok. YKPI)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Rabu 26 Februari 2020 menyerahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik yang kali pertama ada di Indonesia ke RS Kanker Dharmais Jakarta. Berdasarkan data dari Globocan 2018, di Indonesia kasus baru kanker payudara juga yang tertinggi, yaitu sebesar 30,9 persen atau sebesar 58.256 dari total 188.231 kasus baru kanker di Indonesia.

Yang memprihatinkan, sekitar 70 persen pasien kanker payudara di Indonesia yang datang ke dokter sudah dalam stadium lanjut (stadium III dan IV). Angka ini masih terlalu tinggi dibandingkan dengan data di dunia. Seperti diketahui, pada kanker payudara stadium lanjut, harapan hidup pasien semakin berkurang dan biaya terapi yang dikeluarkan menjadi lebih besar. Padahal, bila kanker payudara ditemukan pada stadium awal, kesembuhan mencapai lebih dari 90 persen.

Saat ini kanker payudara menduduki peringkat pertama di Rumah Sakit Kanker Dharmais, yaitu sebesar 67 persen dari seluruh pasien di sana. Pengobatan pada pasien kanker saat ini semakin berkembang dan Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional, bertugas dan berupaya untuk melaksanakan optimalisasi tingkat keberhasilan penyembuhan dalam pengobatan pasien kanker, antara lain melalui kemoterapi.

Di Dharmais, antrean rata-rata untuk pasien rawat inap dan rawat jalan sebanyak 150-200 per hari. Pihak RS sadar perlu sistem yang dapat meningkatkan pelayanan bagi pasien, sekaligus membantu psikologis pasien, yang terkadang jenuh melalui tahapan kemoterapi yang memang tidak nyaman dan melelahkan. Akibatnya, ada pasien yang tidak menyelesaikan seluruh tahapan kemoterapi yang sudah ditentukan oleh dokter sehingga berakibat fatal.

Oleh karena itu, Rumah Sakit Kanker Dharmais menyusun suatu sistem untuk memotong antrean pasien rawat jalan peserta BPJS dan meningkatkan pelayanan serta memacu motivasi pasien agar tetap memiliki semangat dalam menjalankan pengobatannya. Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) sebagai mitra pemerintah yang telah bekerja sama dengan RS Kanker Dharmais sejak 2005.

Melihat kondisi nyata di lapangan, di mana jumlah pasien, khususnya peserta BPJS dengan antrean cukup panjang, YKPI pun menyadari bahwa pengobatan penyakit kanker harus ditangani secara klinis dengan cepat karena berkejaran dengan waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Maka, sesuai dengan visi misi YKPI, yaitu membantu pemerintah menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia dan sesuai permintaan direktur utama RS Dharmais pada Juli 2019 tentang kebutuhan unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik, maka YKPI berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik tersebut.

Setelah melalui berbagai upaya dan kerja keras, bersamaan dengan Bulan Kanker Internasional, YKPI menyerahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik kepada RS Kanker Dharmais dalam bentuk hibah, yang selanjutnya seluruh kegiatan, prosedur operasional dan pengelolaan administrasi dan lain-lain menjadi tanggung jawab RS Kanker Dharmais.
Ketua YKPI, Linda AgumGumelar, dalam sambutannya menyampaikan.

“Sesuai data yang dipunyai bahwa peningkatan jumlah pasien kanker, terutama kanker payudara dari tahun ke tahun terus meningkat, maka perlu diantisipasi oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta secara serius, berkelanjutan, dan bersama-sama. Oleh karena itu, YKPI berupaya melalui partisipasi donatur untuk bisa mewujudkan permintaan direktur utama RS Kanker Dharmais."

"YKPI berharap melalui unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik yang pertama dan satu– satunya di Indonesia yang hari ini dihibahkan kepada RS Kanker Dharmais sebagai satu bagian kecil dari sumbangsih YKPI kepada para pasien kanker dalam menjalani tahapan pengobatan. Kami pun pernah merasakan beratnya dampak fisik, finansial, dan psikologis, yang dialami oleh pasien kanker dan keluarga," ujar
Linda lewat rilis YKPI.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.