Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Generasi Terkini Memilih Program Studi

image-gnews
Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap generasi tentu punya gaya sendiri dalam memilih program studi di jenjang perguruan tinggi. Begitu pula dengan Generasi Z--generasi yang lahir di atas tahun 1995--yang menggunakan berbagai pertimbangan, seperti kebutuhan industri, minat dan bakat, serta pertimbangan keluarga, dalam menentukan rencana studinya.

Keisha Annabel Garnette mengakui bukan hal mudah mewujudkan keinginannya menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini. Di tengah persiapan ujian nasional dan ujian sekolah, perempuan 18 tahun yang belajar di Binus School Simprug ini juga sedang mempersiapkan diri mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). “Dari dulu aku memang mengincar masuk perguruan tinggi negeri,” kata dia di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Abel—sapaan akrabnya—mengenal dunia kedokteran sejak masuk sekolah dasar. Tumbuh dari keluarga yang bekerja di dunia kedokteran turut memberi pengaruh kepadanya dalam membuat rencana studi. Setelah kedua orangtuanya mendukung, dia langsung tancap gas mempersiapkan diri. Ia mempertimbangkan prospek karier di bidang kedokteran untuk memantapkan pilihannya. “Stereotipe dari orangtua, kalau enggak kedokteran, ya hukum. Intinya pekerjaan yang bisa memberi prestasi secara finansial. Kebetulan aku juga pengen,” ujar dia.

Abel menghadapi kendala. Perbedaan kurikulum nasional dan kurikulum Internasional Bachelorette, yang berlaku di sekolahnya membuatnya harus menyesuaikan materi yang diujikan dalam ujian nasional dan ujian masuk peguruan tinggi. Ia pun melahap materi pelajaran ditambah materi suplemen dari bimbingan belajar sesuai kebutuhannya. “Itu untuk mengejar materi yang belum diajarkan. Persiapannya double, jadi susah-susah gampang.”

Abel adalah salah satu dari ratusan ribu siswa lain yang tergabung dalam Generasi Z yang bakal bersaing dalam sejumlah pintu masuk perguruan tinggi negeri. Setidaknya terdapat tiga pintu yang bisa dipakai seperti SNMPTN, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan SBMPTN. Berdasarkan data SBMPTN 2018-2019, misalnya, program pendidikan dokter selalu berada di peringkat teratas peminat terbanyak di bidang sains dan teknologi. Pada 2019, misalnya, jurusan pendidikan dokter Universitas Udayana tertinggi dengan 2.301 peminat.

Sedangkan di bidang sosial-humaniora, program studi ilmu komunikasi dan ilmu hukum menjadi primadona. Data Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 menunjukkan bahwa lima program studi dengan peminat terbanyak diisi program studi ilmu hukum dan ilmu komunikasi dengan lebih dari 25 ribu peminat. Sedangkan pada 2019, meskipun jumlah peminatnya menurun, jurusan manajemen melengkapi dua program tersebut dalam lima besar program studi dengan peminat terbanyak.

Abel berbeda dengan Rania Maheswari Yamin, 17 tahun. Cucu dari pahlawan nasional Muhammad Yamin itu berencana mengambil program studi sastra Indonesia di Universitas Indonesia. Keputusan itu tidak terlepas dari pengaruh keluarga yang menginginkan adanya penerus di bidang sastra. “Dari dulu papah pengen ada yang dekat dengan dunia sastra. Kakak-kakakku semua masuk di jurusan hukum. Tadinya mau sekolah art di luar negeri, tapi lama-lama basi,” kata anak empat bersaudara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun mendapatkan dukungan dari orangtua, pilihan rencana studi tersebut membuat keluarga besar Rania bertanya-tanya. Menurut dia, program studi sastra Indonesia masih sering dianggap sebelah mata. “Banyak yang mempertanyakan mau jadi apa kalau masuk sastra Indonesia. Aku enggak tahu mau jawab apa, yang penting aku masuk dulu. Setelah itu aku baru tahu nanti akan ke mana,” ujar dia.

Adapun Kefas Laut, siswa SMA Pangudi Luhur berusia 17 tahun, yang memilih jurusan film untuk rencana studinya. Laut mempertimbangkan prospek film, khususnya animasi, dapat masuk ke berbagai bidang industri. Pengembangan berbagai platform digital hingga industri film pun juga menjadi pemicunya. “Saya hanya ngeliat peluang animasi bakal banyak terpakai di berbagai bidang,” kata Laut yang melanjutkan studinya ke Universitas Multimedia Nusantara.

Gaya generasi Z ini sebenarnya tercermin dalam survei yang dilakukan Macquarie University, Australia, yang menggambarkan lima program studi yang berpotensi paling dicari pada 2020. Mereka memperhitungkan perkembangan teknologi informasi dan pertumbuhan industri digital masa mendatang. Beberapa jurusan yang berpotensi paling dicari adalah teknologi informasi, bisnis dan akuntansi, ilmu kesehatan dan psikologi, desain komunikasi dan media, serta kependidikan, teknik, dan ilmu hukum.

Berbagai kampus pun bersiap menyambut calon mahasiswa baru. Beberapa di antaranya menyatakan tidak hanya akan mempertimbangkan potensi dan bakat, tetapi juga kesiapan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjajaran, Arief S. Kartasasmita, mengatakan pihaknya akan menyesuaikan kebijakan pendidikan untuk menciptakan lulusan perguruan tinggi yang siap kerja. “Kami akan in line dengan kebijakan kampus merdeka. Dalam program baru akan diarahkan dengan dunia kerja,” kata dia.

Arief mengatakan program studi favorit pada 2020 masih akan menjadi perburuan calon mahasiswa baru di beberapa kampus. Meski pendidikan kedokteran, ilmu hukum, dan ilmu komunikasi menjadi favorit, beberapa program studi akan naik daun antara lain teknologi informasi, teknik elektro, psikologi, manajemen, akuntansi, dan hubungan internasional. “Sebenarnya masih ada stereotip dari masyarakat dengan kebutuhan kerja sebelumnya,” ujarnya.

Adapun Kepala Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Iva Ariani memprediksi tingkat peminat program studi tidak akan jauh berubah. Di UGM, kata dia, program studi favorit bidang sains adalah kedokteran, kesehatan masyarakat, farmasi, teknik sipil, dan kehutanan. Sedangkan untuk bidang sosial humaniora adalah hukum, psikologi, manajemen pariwisata, dan komunikasi. “Mereka melihat tren setelah lulus nanti bisa kerja di mana. Biasanya milenial mencari profesi. Tapi kalau pengen lolos di prodi favorit, perlu diperhatikan kemampuan daya saing dan kuotanya.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

1 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Guru besar, dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan pernyataan sikap di Gedung Isola Kampus UPI, Bandung, Jawa Barat, Senin 5 Februari 2024. Dalam pernyataan sikapnya, civitas akademika UPI meminta agar Presiden Joko Widodo mencabut pernyataan yang menunjukkan keberpihakan dan keterlibatannya dalam kampanye politik pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dan Redmi Pad Pro di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini dimulai dari artikel berjudul '10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas'.


Hasil Pendaftaran UTBK - SNBT 2024, Banyak yang Tak Manfaatkan 4 Pilihan

5 hari lalu

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Hasil Pendaftaran UTBK - SNBT 2024, Banyak yang Tak Manfaatkan 4 Pilihan

Jumlah peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Nasional Berbasis Tes atau SNBT 2024 mencapai 785.085 orang.


10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

5 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Nerdasarkan Prestasi. FOTO/X
10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?


BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

12 hari lalu

BINUS University Enam Kali Raih Global MIKE Award

BINUS University kembali meraih penghargaan Global Most Innovative Knowledge Enterprise (MIKE) 2023 yang ke-6 kalinya berturut-turut sejak 2018


13 Anggota Satgas PPKS UI Mundur, Apa Tugas dan Wewenang PPKS di Perguruan Tinggi?

12 hari lalu

Aliansi BEM se-UI usai menggelar aksi simbolik menutup gerbang masuk gedung Rektorat UI sebagai bentuk dukungan terhadap Satgas PPKS, Kamis, 27 Juli 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
13 Anggota Satgas PPKS UI Mundur, Apa Tugas dan Wewenang PPKS di Perguruan Tinggi?

13 anggota Satgas PPKS UI mengundurkan diri. Bagaimana tugas dan wewenang PPKS perguruan tinggi tangani kekerasan seksual di lingkungan kampus?


Universitas Sanata Dharma Bantah Terlibat Ferienjob, Tidak Sesuai dengan Visi dan MIsi USD

13 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Universitas Sanata Dharma Bantah Terlibat Ferienjob, Tidak Sesuai dengan Visi dan MIsi USD

Universitas Sanata Dharma menyampaikan pernah mendapat penawaran program ferienjob pada Januari 2023 tapi tidak menindaklanjutinya.


Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

13 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.


Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

14 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.


Masa Pendaftaran SNBT Sisa Sepekan, Ini Tips dan Trik Memilih Jurusan dan Menghadapi UTBK 2024

15 hari lalu

Sejumlah peserta antre sebelum  mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Masa Pendaftaran SNBT Sisa Sepekan, Ini Tips dan Trik Memilih Jurusan dan Menghadapi UTBK 2024

Pendaftaran SNBT telah dibuka hingga 5 April mendatang. Bagaimana cara memilih jurusan dan menghadapi tes UTBK 2024.