TEMPO.CO, Jakarta - Tes HIV termasuk salah satu kegiatan yang baik untuk dilakukan sebab bisa membantu mengetahui apakah Anda positif HIV atau tidak sehingga bisa segera mendapatkan pertolongan. Tapi, dari segi waktu, kapan saat yang tepat untuk melakukan pemeriksaan medis?
Ketua Tim HIV/AIDS dari Rumah Sakit Carolus, Emon Winardi Danudirgo, menjelaskan tes bukan disesuaikan dengan waktu, namun faktor risiko dari orang itu sendiri. Bagi orang tua yang positif HIV dan melahirkan anak, misalnya, sejak bayi pun mereka harus di tes HIV.
“Karena orang tuanya HIV dan penyakit ini mengalir lewat darah, maka risiko anak di dalam kandungan untuk menderita HIV juga besar sehingga saat lahir, mereka sudah harus dicek untuk dipastikan positif atau tidak,” katanya dalam acara sosialisasi HIV/AIDS di Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2020.
Para petugas kesehatan dan orang yang mengalami luka karena tersentuh benda tajam juga wajib melakukan tes HIV sebab risiko seseorang tertular HIV melalui kontak darah dengan benda tajam yang sebelumnya tersentuh dengan pasien positif HIV itu tinggi.
“Sebaiknya tes di hari kecelakaan supaya langsung ketahuan,” ungkapnya.
Sedangkan imbauan dari pemerintah atau Kementerian Kesehatan, sebaiknya tes HIV dilakukan sebelum menikah. Dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan bahwa itu merupakan rangkaian skrining.
“Tujuannya adalah untuk perlindungan keluarga setelah nanti resmi berumah tangga,” jelasnya.