TEMPO.CO, Jakarta - Atlet atau olahragawan adalah salah satu individu yang rentan terpapar virus. Berpartisipasi di berbagai pertandingan olahraga menyebabkan semakin mudahnya penyebaran penyakit menular melalui beberapa cara.
Misalnya, saat melakukan kegiatan bersama, menggunakan peralatan olahraga yang sama, berada di ruangan berkumpul, dan saat atlet bertanding ke daerah-daerah yang berisiko. Selain meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan nutrisi yang baik, dibutuhkan pula zat yang berfungsi untuk menguatkan imunitas berupa vaksin guna mencegah hal ini.
Ada beberapa jenis vaksin yang dianjurkan bagi para atlet agar dapat menjalankan latihan dengan baik dan tentunya bisa meningkatkan prestasinya.
“Jenis vaksin yang dianjurkan untuk atlet misalnya kolera, tetanus, hepatitis, dan influenza,” kata Kepala Sub Direktorat Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Benget Saragih, dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada Sabtu, 7 Maret 2020.
Dari segi waktu pemberian vaksin, disarankan untuk dilakukan terutama oleh atlet yang hendak bepergian ke berbagai daerah, saat musim panas atau dingin, dan kontak dengan masyarakat atau rekan atlet lain.
“Caranya cukup mudah, yakni dengan suntikan intramuskular dan sebaiknya dikerjakan secara annual atau setiap tahun,” jelas Country Chair Sanofi Indonesia, Joselito Santa Ana.
Manfaatnya pun bisa langsung dirasakan. Ia mengatakan bahwa vaksin dapat memberikan perlindungan bagi atlet dari infeksi virus sehingga mereka dapat mengikuti pelatihan yang diperlukan dengan optimal dan performa yang tetap terjaga.
“Dengan vaksin, atlet tidak akan menjadi sumber penularan virus kepada anggota tim sehingga prestasi tim pun tak terganggu,” ujarnya