TEMPO.CO, Jakarta - Menyebarnya wabah virus corona ke seluruh dunia membuat banyak orang khawatir, termasuk ibu hamil yang takut janinnya terinfeksi. Namun, ternyata wanita hamil yang terinfeksi virus corona atau COVID-19 tidak serta merta menularkan virus tersebut kepada bayinya.
Hal ini diketahui melalui sebuah studi yang dilakukan The Lancet, berjudul "Karakteristik klinis dan potensi penularan vertikal intrauterin dari infeksi Covid-19 pada sembilan wanita hamil: tinjauan retrospektif dari catatan medis". Hasilnya, tidak satupun dari sembilan wanita yang terinfeksi COVID-19 menularkan virus ke bayi mereka.
"Bayi yang baru lahir tampaknya selamat dari penyakit terburuk," ujar Michael Mina, asisten profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Umum Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat.
Para ilmuwan tidak mengetahui pasti faktor mengapa bayi penderita virus corona tidak tertular ibunya. Padahal, biasanya sakit yang diderita ibu mempengaruhi janin.
Mina berasumsi bisa jadi tubuh anak-anak lebih mampu menangani dampak virus, atau mungkin mereka memiliki kekebalan dari infeksi virus tersebut, atau virus tidak bereplikasi dengan baik di dalam tubuh janin.
Sementara itu, studi The Journal of American Medical Association yang meneliti 45.000 kasus pertama di Cina menemukan bahwa hanya 1 persen anak-anak usia 1-9 tahun di sana yang terinfeksi virus corona, 1 persen lain berusia 10-19 tahun dan tanpa kematian. Kemudian, 8 persen orang yang berusia 70-an tahun dan hampir 15 persen dari mereka yang berusia 80 tahun ke atas, meninggal dunia.