Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Belajar Baca Sejak Taman Kanak-Kanak Bisa Berakibat Ini, Bila...

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak membaca buku. Shutterstock
Ilustrasi anak membaca buku. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membaca merupakan kemampuan sifatnya bukan alamiah pada anak sehingga ia harus diajari oleh orang yang lebih dewasa agar memiliki kapabilitas untuk melakukannya. Kemampuan membaca pada anak tidak seperti penguasaan anak akan bahasa yang secara alami bisa ia pahami dan pelajari sejak lahir. Jadi kapan sebaiknya anak belajar membaca?

Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat (AAP) berpendapat usia yang paling ideal untuk mengajari anak membaca adalah pada umur 6-7 tahun. Di Indonesia, usia itu biasanya merupakan tahun pertama anak mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD).

Meskipun demikian, belajar membaca anak TK juga tidak dilarang oleh AAP. Jika anak sudah memperlihatkan minatnya pada buku di usia 4-5 tahun (saat masuk TK), maka sah-sah saja untuk mengajarkannya membaca.

Membaca anak TK boleh dilakukan, bahkan memiliki banyak manfaat, asalkan anak sudah siap untuk masuk ke fase tersebut. Belajar membaca di TK hanya akan menimbulkan bahaya jika ia belum siap untuk belajar membaca, namun orang tua tidak menangkap sinyal tersebut atau terlalu memaksakan anak.

Bahaya tersebut di antaranya:

1. Anak kehilangan minat untuk membaca dalam jangka panjang
2. Anak menjadi bosan bahkan frustrasi
3. Menurunkan nilai akademis pada anak di masa-masa awal ia memasuki sekolah dasar.
4. Anda mungkin pernah mendengar bahaya mengenalkan buku terlalu dini yang akan mengakibatkan penglihatan anak terganggu, misalnya rabun. Namun, penelitian mengungkap bahwa klaim ini tidak memiliki dasar yang kuat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sama halnya ketika belajar membaca anak TK dikaitkan dengan ketidakmampuan anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya yang lain. Ada juga klaim yang menyatakan kebiasaan anak membaca akan membuat psikologisnya terganggu karena bosan.

Memasukkan anak ke TK yang sudah mengajarkan membaca saja tidak cukup. Anda pun harus memastikan bahwa TK tersebut memiliki kurikulum yang jelas terkait cara belajar membaca anak TK yang dimaksud.

Selain itu, pilih juga TK dengan rasio murid dan pengajar yang tidak terlalu timpang. Hal ini mengingat sebagian besar anak harus diajari secara personal dalam belajar membaca.

Tak kalah penting, kompetensi pengajar dalam mengajarkan anak membaca juga perlu diperhatikan. Tidak jarang, ada beberapa dari mereka yang sebetulnya tidak memiliki kompetensi maupun pemahaman menyeluruh terhadap karakteristik anak.

Terakhir, usaha belajar membaca anak TK tidak akan berhasil tanpa dukungan dari orangtua. Ketika anak di rumah, cobalah untuk lebih mendekatkannya pada buku, misalnya dengan membacakan buku cerita dan meletakkan buku cerita itu pada tempat yang terjangkau oleh anak-anak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

10 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Pemerintah Jepang Perluas Cakupan Beasiswa untuk Mahasiwa Asing mulai April 2024

Pemerintah Jepang berencana memperluas cakupan mahasiswa asing yang dapat menerima beasiswa mulai April 2024.


5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

25 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Manfaat Membaca Buku Bacaan Literasi untuk Perkembangan Anak

Buku bacaan literasi memiliki beragam manfaat untuk perkembangan anak. Simak lima manfaat membaca buku jenis ini.


Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

27 Januari 2024

Sejumlah pegiat literasi membaca buku saat kampanye #RuangBacaJakarta didalam Kereta MRT, Jakarta, Minggu, 8 September 2019. Kampanye ini merupakan gerakan MRT Jakarta untuk mendorong minat baca dan dan menjadikan membaca bagian dari gaya hidup masyarakat kota. TEMPO/Muhammad Hidayat
Membaca Buku Bisa Meminimalisasi Kesehatan Mental, Lebih Efektif Daripada Mendengarkan Musik

Selain menambah wawasan, membaca buku dapat membantu penurunan dalam kesehatan mental, seperti stres dan demensia.


Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

26 Januari 2024

Ilustrasi anak belajar. Freepik
Andragogi dan Pedagogi, Apa Bedanya?

Istilah andragogi pertama kali diperkenalkan oleh pendidik Jerman Alexander Kapp pada 1833


Kedutaan Besar Jepang Tawarkan Beasiswa untuk Guru di Indonesia

12 Januari 2024

Para simpatisan mengibarkan bendera dalam penampilan publik Kaisar Jepang Naruhito bersama keluarganya di Istana Kekaisaran di Tokyo, Minggu, 2 Januari 2023. Shuji Kajiyama/Pool via REUTERS
Kedutaan Besar Jepang Tawarkan Beasiswa untuk Guru di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang membuka penawaran beasiswa non-gelar kepada guru Indonesia untuk belajar di universitas di Jepang.


Jangan Manjakan Anak Jika Ingin Dia Sukses

2 Januari 2024

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Jangan Manjakan Anak Jika Ingin Dia Sukses

Pakar pendidikan mengatakan sindrom anak manja disebabkan gagalnya orang tua dalam mendorongnya berperilaku sesuai usianya.


Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

8 Desember 2023

Ilustrasi membacakan buku untu bayi. Bisnis.com
Pesan Dokter Anak untuk Tumbuhkan Minat Baca sejak Kecil

Dokter anak mengatakan orang tua perlu meluangkan waktu membaca bersama anak untuk perkembangan literasi awal dan menumbuhkan minat baca anak.


Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

6 Desember 2023

Ilustrasi anak mengerjakan soal/matematika. Shutterstock
Pasca-Covid-19, Keterampilan Matematika dan Membaca Menurun di Kalangan Remaja

Keterampilan matematika dan membaca remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di banyak negara pasca-Covid-19.


Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

6 Desember 2023

ilustrasi belajar matematika (pixabay.com)
Studi: Keterampilan Matematika & Membaca Remaja Turun Terburuk, Ada Faktor Ponsel

Matematika dan keterampilan membaca pada remaja mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya.


BBW Books Gelar Pesta Buku Akhir Tahun, Uli Silalahi: Jadikan Membaca Sebagai Gaya Hidup Keluarga

1 Desember 2023

Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia, Uli Silalahi/BBW Books
BBW Books Gelar Pesta Buku Akhir Tahun, Uli Silalahi: Jadikan Membaca Sebagai Gaya Hidup Keluarga

Pengalaman memburu buku harapannya jadi lebih berkesan dan menarik bagi keluarga dan sahabat, di pesta buku akhir tahun Big Bad Wolf.