TEMPO.CO, Jakarta - Apakah makan sushi yang merupakan makanan mentah berbahaya bagi tubuh? Apa saja dampak buruk makanan mentah, terutama ikan, bagi kesehatan?
Dr. Tania Dempsey, seorang dokter perawatan primer dan pendiri Armonk Integrative Medicine di Armonk, New York, dan Stella Metsovas, ahli gizi dan penulis Wild Mediterranean, mengatakan tentang hal-hal menakutkan yang dapat terjadi pada tubuh ketika secara konsisten makan banyak ikan mentah, dari infeksi cacing parasit hingga listeria.
Keracunan merkuri
Mengonsumsi ikan laut dalam jumlah besar, seperti tuna dan ekor kuning, dapat menyebabkan keracunan merkuri.
"Keracunan merkuri dapat menyebabkan masalah memori, lemah otot, mati rasa dan kesemutan, tremor, dan iritabilitas," kata Dempsey. "Semua ikan mengandung kadar merkuri tertentu, tetapi sebagian besar ikan yang digunakan dalam sushi roll dan sashimi adalah ikan besar, seperti tuna, ekor kuning, sirip biru, ikan bas, dan lobster, dan mereka memiliki jumlah merkuri tertinggi."
Cacing pita
Ada beberapa kasus orang terkena cacing pita karena mengonsumsi ikan mentah.
"Parasit yang sedang naik daun adalah Anasakiasis atau penyakit cacing herring," jelas Dempsey. "Anisakis menempel pada perut atau usus dan menyebabkan sakit perut akut, muntah, dan demam. Dalam beberapa kasus, itu dapat menyebabkan alergi, reaksi anafilaksis."
Listeria
Listeria adalah infeksi serius yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, sering ditemukan pada ikan asap dan ikan mentah dan bisa sangat berbahaya bagi wanita hamil.
"Bakteri patogen seperti Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus dapat mendatangkan malapetaka di usus," kata Metsovas kepada Insider. "Bahaya utama dari mengonsumsi ikan mentah dapat diterjemahkan menjadi penyakit menular yang dapat menyebabkan sakit perut yang parah, mual, dan muntah."
Salmonella
Salmonella adalah penyakit bawaan makanan lain yang sering ditemukan pada ikan dan daging mentah yang tidak disiapkan dengan benar. Salmonella adalah bentuk lain dari keracunan makanan yang biasanya karena makan ikan mentah
"Keracunan salmonella juga dapat terjadi dari sushi," kata Dempsey. "Bahkan infeksi virus seperti norovirus telah dikaitkan dengan makan sushi mentah."
Keracunan makanan scombroid
Penyakit bawaan makanan lain adalah keracunan makanan scombroid. Makan sushi saat segar dan dingin bukan hanya cara terbaik untuk makan ikan mentah, tetapi juga yang paling aman.
"Keracunan makanan scombroid adalah penyakit lain yang disebabkan oleh makanan yang disebabkan oleh histamin yang terbentuk ketika ikan tidak disimpan cukup dingin dan mulai membusuk," ujar Dempsey. "Kelebihan histamin tidak hancur selama pemanasan dan dapat menyebabkan reaksi alergi dan bahkan anafilaksis."
Sebuah laporan tahun 2008 mencatat keracunan scombroid menyumbang 38 persen dari semua wabah keracunan makanan terkait makanan laut di Amerika Serikat, menurut Food Safety Watch.
Racun buatan manusia
Anda juga bisa terpapar racun buatan manusia. Ada perdebatan di dalam komunitas makanan laut apakah ikan yang dibesarkan di peternakan atau tangkapan liar lebih baik atau lebih sehat. Sementara, ikan yang dibesarkan di peternakan tidak akan membawa risiko cacing parasit, mereka akan terpapar racun buatan manusia.
"Paparan racun dari sushi sangat penting," kata Dempsey. "PCB (senyawa klorin) dan pestisida telah ditemukan mengontaminasi ikan yang dibesarkan di tambak serta ikan liar dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Ciguatoxin adalah racun yang diproduksi oleh mikroorganisme alga laut yang mempengaruhi ikan yang diberi makan di dekat terumbu, seperti kakap merah, ikan kerapu, jack, dan barakuda. "
Konsumsi ciguatoxin dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual, muntah, diare, diikuti oleh gejala neurologis, dan dalam kasus yang jarang terjadi, halusinasi atau kecemasan.
Pilih ikan yang lebih kecil saat memesan sushi sehingga risiko mengonsumsi kontaminan lebih rendah. Dempsey juga merekomendasikan untuk menanyakan restoran sushi di mana mendapatkan makanan laut mereka. Dia menyarankan untuk menghindari ikan yang dibudidayakan atau ditangkap di dekat terumbu.
