TEMPO.CO, Jakarta - Video pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA sedang viral. Pelecehan tersebut dilakukan secara ramai-ramai dan membuat geram warganet.
Psikolog Rosdiana Setyaningrum menyebutkan dari sisi orang yang melakukan perundungan, sebetulnya masih bisa dididik dengan benar sejak kecil.
"Orang tua kalau mendidik anak harus tegas batasannya, mana yang boleh mana yang enggak, dari kecil dibiasakan seperti itu, belajar bahwa semua tindakan yang dilakukan ada imbasnya. Jangan enggak apa-apa, bercanda, nanti di dalam pikiran mereka enggak apa-apa itu memang bercanda, atau saya akan melakukan sesuatu terhadap perempuan, toh saya bisa bilang itu bercanda," ujarnya.
Rosdiana menambahkan ada juga beberapa poin yang bisa diajarkan oleh para orang tua, seperti jangan cuma berani kalau beramai-ramai, seperti begal ramai-ramai, melakukan kejahatan pada orang, itu contoh yang salah
"Satu lagi yang harus diajari orang tua dari kecil itu saling menghormati, jangan misalnya mentang-mentang laki-laki bisa menghina perempuan atau perempuan bisa menghina laki-laki," tuturnya.
Ia menyayangkan kejadian ini bisa terjadi karena tindakan mengeroyok orang memang dikategorikan kriminal. Apabila video ini diambil di kelas, sangat disayangkan tidak adanya sistem perlindungan dari teman-teman yang lain atau pada gurunya.
Sebagai informasi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga, sudah mencermati dan merasa prihatin dengan video viral tentang perundungan terhadap pelajar perempuan yang sangat meresahkan masyarakat. Kejadian tersebut diduga terjadi di salah satu institusi pendidikan di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara