TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona 2019 atau COVID-19 adalah salah satu masalah kesehatan yang sedang menggegerkan dunia. Ini merupakan wabah penyakit pada saluran pernapasan yang memiliki tingkat kesembuhan tinggi.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, hanya sekitar 3,4 persen pasien virus corona yang meninggal dunia. Adapun, pasien yang meninggal bukan disebabkan oleh COVID-19 namun berbagai penyakit kronis yang diidap sebelumnya.
Meski begitu, bukan berarti virus corona bisa dianggap ringan dan disepelekan. Dalam kasus yang parah, pasien memang tidak meninggal namun dapat menderita penyakit baru, salah satunya penyakit gagal ginjal kronik.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI), Aida Lydia, mengatakan ini sebabkan oleh COVID-19 yang termasuk dalam golongan penyakit infeksi. Menurutnya, infeksi yang disebabkan oleh virus dalam keadaan berat bisa mengganggu dan menyebabkan komplikasi pada ginjal.
“Kita menyebutnya dengan sepsis. Ini adalah kondisi lanjutan karena komplikasi virus yang terjadi pada organ, salah satunya ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal kronik,” katanya dalam acara Media Briefing Hari Kesehatan Ginjal di Jakarta pada 11 Maret 2020.
Meski demikian, berbagai virus dan berbagai organ pun bisa mengalami masalah apabila sudah dikategorikan sebagai sepsis.
“Jadi, virus apa saja kalau infeksinya sudah sangat berat bisa menyerang semua organ, tidak hanya ginjal,” jelasnya.
Untuk itu, penting untuk senantiasa menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Berawal dari virus corona yang tidak berbahaya sebenarnya juga dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
“Tetap cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir, istirahat cukup serta konsumsi makanan bergizi agar imunitas tubuh meningkat dalam menangkal virus,” tegasnya.