TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mendeklarasikan Darurat Kesehatan Publik untuk virus corona. Meski berbagai tindakan sudah dikerjakan untuk mengendalikan wabah Coronavirus disease 2019 atau COVID-19, masa krisis ini masih menimbulkan tekanan bagi masyarakat.
Hal tersebut tentu bisa menyebabkan masalah kesehatan baru pada mental populasi di dunia. Dengan pertimbangan tersebut, Departemen Kesehatan Mental dari WHO pun memberikan imbauan sebagai dukungan untuk kesejahteraan mental dan psikologis masyarakat selama wabah COVID-19.
#COVID-19 tidak boleh dihubungkan dengan etnis dan kebangsaan
COVID-19 telah menjangkiti banyak orang di banyak negara di dunia. Untuk menjaga kesehatan mental masyarakat, virus corona pun diimbau untuk tidak dihubungkan dengan etnis atau bangsa tertentu. Meski begitu, bersikap empati terhadap mereka yang terkena dampak di dan dari negara manapun tetap diperbolehkan.
#Dilarang menstigmatisasi pasien dengan penyakit
WHO juga mengingatkan agar masyarakat tidak menstigmatisasi pasien dengan penyakit. Misalnya, korban COVID-19, keluarga, atau orang berpenyakit COVID-19. Namun, sebaliknya akan lebih baik jika merujuk dengan penjelasan detail, seperti orang yang sedang dirawat karena COVID-19 atau yang baru pulih dari COVID-19.
#Menghindari paparan berita yang menyebabkan kecemasan
Hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang menyebabkan cemas atau tertekan. Carilah informasi, terutama untuk mengambil langkah-langkah praktis dalam mempersiapkan rencana dalam melindungi diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
Apabila mendapatkan informasi yang membuat khawatir, ada baiknya jika hal tersebut dicek terlebih dulu. Kumpulkan pula informasi secara berkala dari situs web WHO dan platform otoritas kesehatan setempat untuk membantu membedakan fakta dan hoaks.
#Bekali diri dengan cerita yang positif
Apabila ketakutan tak kunjung berakhir, Anda pun bisa mencari alternatif lain dengan membekali diri melalui cerita positif, gambar positif, dan apapun yang berhubungan dengan COVID-19. Misalnya, pasien virus corona yang telah pulih atau berbagai pengalaman tentang dukungan terhadap pasien COVID-19.
#Mendukung tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas
Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan untuk kasus COVID-19 tentu mereka akan mengalami banyak tekanan dan risiko yang tinggi. Untuk mengatasi rasa takut dan bentuk dukungan bagi mereka, penting bagi orang-orang untuk mengakui dan menghargai peran mereka. Ini tentu akan menguatkan karena mereka berhasil menyelamatkan hidup dan menjaga orang yang dirawat karena corona.