TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pasien rujukan yang diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso meninggal dunia pada Kamis, 12 Maret 2020. Menurut Direktur utama rumah sakit tersebut, Mohammad Syahril, pasien tutup usia pada pukul 08.00 WIB. Meski begitu, Syahril menegaskan bahwa pasien perempuan yang berusia 37 tahun itu tidak ada hubungannya dengan virus corona yang saat ini sedang mewabah. Melainkan, ia dirawat lantaran menderita pneumonia akut atau Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). “Meninggal bukan karena corona. Tidak suspect,” katanya
Pneumonia memang bisa merenggut nyawa. asisten profesor di Robert Wood Johnson Medical School, New Jersey, Amerika Serikat, Tanaya Bhowmick menjelaskan bahwa pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang dalam kondisi parah bisa menyebabkan kematian.
Ia mengatakan bahwa ada tiga pemicu infeksi pada paru-paru itu sendiri, yaitu virus, bakteri dan jamur. Dalam keadaan infeksi akibat ketiganya yang cukup akut, ini pun bisa menghambat laju oksigen di dalam tubuh. “Kita tahu paru-paru bekerja dengan cara memasok oksigen ke seluruh tubuh. Saat ada infeksi, kerja paru pun tidak sempurna,” katanya seperti yang dilansir dari situs Health.com.
Sementara itu, pada saat yang bersamaan, tubuh mengeluarkan respon peradangan sebagai upaya untuk melawan infeksi. Hal tersebut bisa menyebabkan perubahan tekanan darah yang mungkin pada gilirannya menurunkan suplai darah ke organ-organ tubuh juga. “Oksigen tidak sampai ke seluruh tubuh, begitu pula dengan suplai darah. Ini adalah kombinasi yang berbahaya,” katanya.
Hal ini akan mengarah pada masalah kesehatan baru, yakni organ-orang yang mulai berhenti bekerja. “Bisa kelainan fungsi jantung, kelainan fungsi ginjal, yang pada akhirnya berujung pada kematian,” katanya.
Tak heran, sangat penting bagi Anda untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar tidak terserang pneumonia. Situs Health Line pun pun mengimbau agar setiap orang menjalankan vaksinasi seperti influenza dan pneumococcal. Membersihkan tangan dengan air dan sabun untuk mencegah virus ditransfer lewat tangan ke tubuh juga baik untuk dikerjakan.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | LANI DIANA WIJAYA | HEALTH.COM | HEALTHLINE