Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Mengatur Intensitas Olahraga agar Aman bagi Jantung

Reporter

image-gnews
ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
ilustrasi olahraga berpasangan (Pexels.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang dengan kondisi jantung yang tidak stabil dan yang tidak berolahraga secara teratur memiliki risiko lebih besar terhadap kejadian kardiovaskular ketika melakukan latihan atau olahraga yang intens. Pernyataan tersebut dikeluarkan langsung oleh Asosiasi Jantung Amerika (AHA).

Mereka juga menyarankan orang dengan gaya hidup sehat tetap harus mengembangkan pola latihan perlahan untuk membangun latihan yang intens. AHA juga mengharuskan orang-orang dengan penyakit jantung untuk melakukan konsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum memulai program latihan olahraga tertentu.

Mereka menyatakan peningkatan kesadaran untuk hidup sehat melalui program olahraga intens telah mendorong banyak orang menjadi lebih aktif. Akan tetapi, ini juga meningkatkan jumlah orang yang melakukan latihan intens dengan kondisi tubuh yang tidak siap.

Penelitian telah secara definitif menunjukkan pentingnya aktivitas fisik untuk hidup yang lebih sehat. Dalam hal ini, olahraga memiliki berbagai manfaat, seperti penurunan risiko masalah kesehatan fisik dan memberi manfaat bagi kesehatan mental.

Secara khusus, sebuah studi yang diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology menunjukkan aktivitas fisik dapat mengurangi risiko terkena kardiovaskular hingga 35 persen dan menurunkan risiko kematian karena penyakit lain. Studi lain yang diterbitkan di British Journal of Pharmacology menyatakan olahraga berdampak sangat efektif bagi kesehatan sehingga dianggap sebagai obat. Para penulis studi menyatakan saat ini orang lebih banyak terlibat dalam aktivitas fisik dan olahraga.

“Partisipasi orang di seluruh dunia dalam pelatihan ketahanan, acara ketahanan yang kompetitif, dan pelatihan interval dengan intensitas tinggi telah meningkat tajam,” kata penulis studi, seperti dikutip Medical News Today.

Walaupun aktivitas fisik dan olahraga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, kegiatan tersebut juga dapat membawa risiko bagi kelompok tertentu. Barry A Franklin, seorang profesor fisiologi di Universitas Negeri Wayne mengatakan latihan fisik merupakan obat-obatan dan jelas aktivitas sedang hingga berat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Namun, seperti juga obat-obatan, olahraga memiliki tingkat overdosis yang memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan jantung, terutama ketika dilakukan oleh individu yang sebelumnya tidak aktif dan orang dengan penyakit jantung,” katanya.

Dia menjabarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh AHA bertujuan untuk menempatkan manfaat dan risiko dari program latihan yang intens, sehingga diharapkan masyarakat memiliki kebijaksanaan dalam penentuan latihan yang akan dilakukan.

Dia melanjutkan, berdasarkan pernyataan ilmiah yang telah diperbarui dengan mempertimbangkan lebih dari 300 penelitian terkait, merekomendasikan orang untuk berolahraga lebih banyak. Akan tetapi, sekali lagi, untuk orang-orang yang tidak aktif secara fisik dan yang memiliki kondisi medis tertentu, tidak diperbolehkan secara tiba-tiba melakukan latihan intens secara signifikan karena dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung.

Franklin menyarankan mereka yang tidak terbiasa berolahraga dan memiliki kondisi medis tertentu agar melakukan latihan secara perlahan, “Penting untuk mulai berolahraga, tetapi lakukan dengan lambat, bahkan jika Anda seorang atlet di sekolah,” katanya.

Dia mencontohkan untuk melakukan aktivitas fisik mulai dari berjalan kaki secara teratur, kemudian lambat laun beralih ke lari (jogging) ringan. Akhirnya, akan lebih bijak untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum melakukan kegiatan fisik berat dan intens.

Adapun, terlepas dari potensi risiko yang diuraikan, masyarakat tidak boleh beranggapan mereka harus menghindari olahraga berintensitas tinggi. Bagi sebagian orang, kegiatan itu memiliki banyak manfaat ketika dilakukan secara terkontrol.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

19 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung (Pixabay.com)
Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Lemah Jantung

Lemah jantung alias gagal jantung dapat menyerang sisi kiri, kanan, atau kedua sisi jantung. Namun, biasanya penyakit ini menyerang sisi kiri dahulu.


Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

8 hari lalu

Cincin Olimpiade digambarkan di depan The Olympic House, markas Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada pembukaan rapat dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC), di Lausanne, Swiss 8 September 2022.Laurent Gillieron/Pool melalui REUTERS
Komite Olimpiade Internasional Serukan Boikot Pertandingan Olahraga yang Digagas Rusia

Komite Olimpiade Internasional menyerukan pada negara anggota agar jangan mengirimkan atlet ke pertandingan olahraga World Friendship Games