TEMPO.CO, Jakarta - Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir tengah digalakkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pemerintah. Hal ini sehubungan dengan merebaknya virus corona 2019 atau COVID-19 di dunia.
Buat yang akan mencuci tangan di pusat perbelanjaan atau hotel harus berhati-hati sebab mencuci tangan di toilet yang diiringi penggunaan mesin pengering adalah hal yang salah dan tak boleh lagi dilakukan. Ini didasari oleh sebuah studi pada 2018 yang menemukan penggunaan pengering tangan justru bisa menimbun virus dan bakteri.
Bagaimana hal itu terjadi? Seorang ahli biokimia di Universitas Connecticut di Amerika Serikat dan salah satu penulis studi, Peter Setlow, mengatakan toilet termasuk satu dari sekian banyak tempat yang memiliki jumlah bakteri dan virus tinggi.
“Kita tahu bahwa toilet adalah tempat pembuangan kotoran. Tidak mengejutkan jika 100 juta bakteri bisa ditemukan di sana,” jelasnya seperti dilansir dari situs Wired.com.
Dengan penggunaan mesin pengering tangan, bakteri yang ada di dalam toilet pun justru akan tertiup dan hasilnya menempel pada pakaian, bahkan tangan. Hal ini tentu merugikan sekalipun orang telah cuci tangan.
“Tidak ada gunanya membersihkan tangan jika akhirnya seluruh bakteri menempel di badan, bukan?,” katanya.
Setlow pun lebih mengimbau masyarakat untuk menggunakan cara tradisional dalam mengeringkan tangan, yakni memakai tisu kering.
“Maaf industri pengering tangan, pendapat saya memang ini tidak boleh digunakan. Masyarakat lebih baik mengeringkan tangan dengan tisu yang jauh lebih aman bagi kesehatan,” ujarnya.