TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan pemerintah untuk memperlambat penyebaran virus corona salah satunya adalah memindahkan kegiatan belajar dari sekolah ke rumah. Tentu ada hal plus dan minus dalam program belajar di rumah ini. Mungkin ada beberapa murid yang justru merasa tidak nyaman dan mengalami masalah konsentrasi jika menimba ilmu dari tempat tinggal masing-masing.
Selain itu, durasi 14 hari pun bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para murid untuk belajar di rumah. Bila tidak terlatih, bisa-bisa anak mengalami kemunduran belajar. Tentu Anda tak menginginkan hal ini terjadi, bukan? Untuk mengatasi masalah tersebut, Founder Zenius Education Sabda PS pun membagikan tiga tips jitu agar anak meningkatkan konsentrasi saat belajar di rumah.
Pertama, ia mengimbau agar setiap anak bisa menetapkan jadwal yang terukur. Contohnya menyusun jadwal seperti di sekolah yang memiliki waktu belajar untuk beberapa mata pelajaran dan jam istirahat. “Dengan ini, anak pasti akan merasakan suasana belajar yang serupa,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Kamis, 19 Maret 2020.
Sabda juga mengatakan bahwa para murid dapat mulai menciptakan lingkungan belajar yang membuat mereka nyaman. Misalnya jika anak merasa lebih berkonsentrasi dengan alunan musik, maka memutar lagu sangat diperbolehkan selama belajar. “Kalau tidak suka distraksi, berarti bisa di kamar menyendiri dan matikan handphone atau televisi,” katanya.
Apabila seseorang membutuhkan pendamping, maka mengajak serta orang tua atau anggota keluarga lainnya di rumah tak lupa disarankan Sabda. Menurutnya, peran pendampingan bisa mengurangi anak menunda pekerjaan dan tugas yang diberikan serta menghadirkan sudut pandang berbeda. “Ketika kita ada yang mengawasi dan ada rekan berinteraksi, itu juga bisa meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pengalaman baru,” katanya.
