TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan para tenaga medis, melainkan juga masyarakat. Anak muda bisa turut ambil andil dalam mencegah jumlah pasien yang terus meningkat.
Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara mengatakan bahwa anak muda berpotensi sebagai generasi penular terbesar bila berkaca dari Korea Selatan. “Ini tiga kali lebih besar daripada age group 30-39 (tahun) dan dua kali lebih besar daripada age group 40-49 (tahun). Jadi mayoritas itu sebenarnya yang sakit itu anak muda,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta pada Senin, 23 Maret 2020.
Tak heran, pendiri Ruang Guru itu pun meminta agar anak muda menyadari dan belajar dari fenomena ini. “Kita harus mulai dari kita sendiri. Saya di sini untuk menyadarkan kita semua, anak muda ini supaya lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini,” katanya.
Belva mengatakan salah satu caranya adalah bila generasi milenial dengan mulai membatasi diri dari aktivitas di luar ruangan. Ia mengatakan masih banyak anak-anak muda yang ia ditemui di jalanan dan pusat perbelanjaan. “Jaga jarak, di rumah saja dulu. Jangan dulu hang out. Tidak penting sosialisasi yang tidak penting. Di rumah saja dulu. Karena sekali lagi generasi milenial ini adalah generasi penerus virus terbesar,” katanya.
Mengenai penggunaan sosial media, Belva juga tak lupa mengajak anak muda untuk memperhatikan konten seputar Covid-19. Ia meminta agar generasi milenial lebih cermat sebelum membagikannya kepada orang lain. “Tolong jaga informasi, jangan malah menyebarkan hoaks. Dan, jika ada informasi yang baik, tolong sebarkan. Jangan stop di Anda,” katanya.