TEMPO.CO, Jakarta - Membawa pekerjaan kantor ke rumah ternyata memberikan pengaruh pada produktivitas dan durasi pengerjaan. Berbagai faktor, mulai dari keterbatasan akses informasi hingga suasana rumah yang mungkin kurang kondusif untuk bekerja, apalagi dengan kebijakan pembatasan fisik saat ini, akan mengubah pola kerja dalam beberapa pekan ke depan.
Menurut psikolog Ratih Ibrahim, di satu sisi, bekerja dari rumah mungkin justru menyenangkan. Di samping gaji tetap dibayarkan, pekerja dapat menghemat ongkos transportasi dan makan serta bekerja dengan lebih tenang.
Di sisi lain, suasana yang lebih santai justru berpotensi mempengaruhi pekerja yang tidak disipilin dan menurunkan produktivitas, bahkan lebih rendah saat bekerja dari kantor. Tips yang seringkali ada di media sosial maupun beberapa portal berita belakangan ini dapat menjadi tidak efektif jika pekerja tidak secara mandiri menerapkan disiplin dan tanggung jawab profesional terhadap pekerjaan.
Menurut Ratih, dia yakin para pekerja adalah manusia dewasa yang sudah paham tentang tanggung jawab pekerjaan, termasuk kewajiban untuk bekerja secara produktif dan menjaga performa dengan baik, bagaimana pun sistem kerjanya.
"Maka urusan motivasi ada pada tanggung jawab dirinya sendiri, bukan orang lain maupun perusahaan. Cukup fokus pada tanggung jawab profesional masing-masing," ujarnya.
Terdengar berat memang, namun bukan berarti tips yang selama ini kita baca tidak dapat memberikan kemudahaan ketika bekerja dari jarak jauh. Ratih juga mengingatkan bahwa bekerja dari rumah memiliki dampak psikologis yang perlu diperhatikan.
Suasana rumah yang lebih santai dan nyaman kemungkinan dapat membuat orang lupa bahwa dia tetap memenuhi kewajiban pekerjaannya meskipun tidak di kantor.
"Mereka mungkin justru merasa sedang libur sehingga menjadi malas atau sibuk dengan rasa bosan sehingga tidak menunjukkan performa yang baik," tuturnya.
Bekerja dari rumah bukan menjadi alasan untuk bermalas-malasan. Menurut artikel Harvard Business Review, Anda dapat menyusun jadwal yang terstruktur rapi untuk diikuti setiap hari layaknya sedang bekerja dari kantor.
Jika pekerjaan bergantung dengan komunikasi yang intens, gunakanlah beberapa opsi selain email atau pesan singkat. Pekerja jarak jauh memiliki lebih banyak opsi berkat kemajuan teknologi, seperti konferensi video.
Metode ini juga menjadi pilihan beberapa perusahan bahkan pemerintah untuk mengadakan rapat maupun konferensi pers dan lebih efektif daripada harus berkumpul di satu tempat. Untuk menghindari perasaan terisolasi ketika bekerja dari rumah, perbanyak komunikasi dengan membahas isu ringan baik itu dengan rekan kerja, teman maupun keluarga.
Hal ini mungkin lebih sulit dilakukan ketika bekerja dari rumah. Jangan lupa juga untuk selalu menunjukkan apresiasi dan dukungan emosional, khususnya kepada mereka yang secara tiba-tiba harus mengalami perubahan sistem kerja.