Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Atasi Psikosomatik Akibat Virus Corona

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC
Ilustrasi 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV). REUTERS/CDC
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penting sekali mengikuti berbagai perkembangan informasi tentang virus corona. Tapi terus-menerus terpapar informasi, baik yang terpercaya maupun tidak, juga dapat membuat seseorang menjadi lebih mudah panik, cemas, dan stres. Rasa khawatir atau cemas berlebihan akibat sering menerima informasi tersebut yang akhirnya menyebabkan tubuh menciptakan gejala mirip virus corona. Akibatnya, Anda akan berpikir telah terinfeksi virus corona. Kondisi ini dikenal dengan istilah psikosomatik akibat virus corona.

Psikosomatik berasal dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Pada umumnya, psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh hingga memicu munculnya keluhan fisik tanpa adanya penyakit. Gejala psikosomatik dapat terjadi akibat ketidakstabilan sistem saraf otonom, di mana sistem saraf simpatis dan saraf parasimpatis menjadi tidak seimbang.

Hal tersebut biasanya disebabkan oleh faktor stres yang tidak mampu diadaptasi dengan baik. Kemudian, tubuh mengalami tekanan terus-menerus dan adrenalin akan mengalir ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan gejala psikosomatik.

Berikut beberapa 5 tips mengatasi psikosomatik akibat virus corona:

  1. Cari sumber informasi yang dapat dipercaya
    Apakah televisi, grup whatsapp, media sosial Anda serta keluarga Anda selalu mendiskusikan tentang virus corona? Meski beragam informasi tersebut diunggah atau dikirim oleh keluarga atau teman, sebaiknya Anda perlu lebih hati-hati karena tak menutup kemungkinan bahwa berita tersebut merupakan hoaks. Alih-alih merasa tenang, Anda justru bisa menjadi lebih cemas dan panik.

    Pastikan Anda selalu memantau perkembangan virus corona dari sumber informasi yang terpercaya. Misalnya, dari situs World Health Organization atau Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Anda pun perlu mengkonfirmasi dahulu kebenaran berita itu sebelum menyebarkannya ulang.

  2. Istirahat sejenak dari pemberitaan virus corona
    Mengikuti perkembangan tentang virus corona memang penting sebagai bentuk kewaspadaan. Akan tetapi, tidak sehat jika Anda terus-menerus membaca, mendengar, dan menonton berita baik melalui media sosial ataupun media lainnya.

    Jadi, cobalah meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan berbagai aktivitas yang Anda sukai. Misalnya, membaca buku, mendengarkan lagu atau podcast, memasak, bermain game, olahraga, mengobrol dengan teman dan keluarga, dan lainnya. Ketika mengobrol dengan teman-teman dan keluarga, usahakan agar Anda tidak terlalu fokus untuk membahas wabah virus corona ini. Dengan membatasi berita tentang virus corona bisa membuat Anda tidak terlalu cemas dan stres.

  3. Berkomunikasi dengan orang-orang tercinta
    Kebijakan pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah telah diberlakukan di sejumlah wilayah Indonesia guna mencegah penyebaran virus corona. Hal ini bisa saja membuat Anda menjadi lebih stres dan merasa kesepian. Sebagai solusinya, Anda tetap berkomunikasi dengan orang-orang tercinta, seperti orang tua, teman, atau kekasih. Dengan ini, rasa panik, cemas, dan takut akibat pemberitaan virus corona yang Anda alami dapat jauh berkurang.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Anda dapat menelepon atau memanfaatkan fitur panggilan video melalui ponsel atau laptop dengan anggota keluarga yang jauh, teman-teman, atau kekasih, sebagai salah satu cara agar tetap saling terhubung dan menjaga kesehatan mental. Anda dapat bercerita dan berbagi canda sehingga perasaan akan jauh lebih tenang.

  4. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri dengan baik
    Penting sekali untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih dengan langkah-langkah seperti makan makanan yang bergizi seimbang. Anda pun perlu cukup minum air putih, minimal 2 liter untuk orang dewasa. Olahraga rutin juga penting dilakukan. Istirahat cukup alias tidur selama 7-9 jam pun perlu. Sebaiknya hentikan merokok, dan minum alkohol. Selain itu Anda pun harus lebih sering mencuci tangan selama 20 detik. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

    Jaga jarak dengan orang yang sakit. Gunakan masker apabila sedang sakit, terutama sedang mengalami gejala penyakit pernapasan. Terakhir, penting sekali untuk Anda melakukan etika bersin dan batuk dengan benar menggunakan tisu atau siku bagian dalam. Setelah itu, langsung buang tisu di tempat sampah tertutup dan bersihkan tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Kegiatan berdoa dan meditasi juga mungkin bisa membantu Anda menjadi lebih tenang menghadapi serangan panik dan cemas yang berkecamuk di diri Anda saat wabah virus corona.

  5. Tetap berpikir positif
    Meski terdengar klise, tetap berpikir positif dapat membantu pikiran dan perasaan Anda menjadi jauh lebih tenang. Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap memelihara pikiran yang positif. Mulai dari memberikan sugesti positif pada diri sendiri, lebih fokus pada hal-hal baik dan menyenangkan, hingga berbagi cerita dan canda dengan orang-orang tersayang.

Bila gejala psikosomatik akibat virus corona tetap berlangsung dan Anda sulit untuk mengatasinya, Anda disarankan untuk menghubungi pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, secara online.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

41 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

42 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

47 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

48 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.


Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Dokter kontrak medis pemerintah berpartisipasi dalam aksi mogok kerja di Rumah Sakit Kuala Lumpur di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.


Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo saat memberikan pertanyaan kepada peserta dalam acara penutupan Rapimnas Samawi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023. Saat memberikan sambutan, Jokowi menyampaikan pesan kepada peserta Rapimnas Samawi agar tak terpecah belah meski beda pilihan Pemilu 2024. Menurut Jokowi, berbeda pilihan adalah hal yang wajar dan biasa. Menurutnya jangan sampai hal itu jadi penyebab perpecahan dan kerukunan dalam persaudaraan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi