TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini istilah work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sedang populer karena adanya imbauan untuk melakukan jarak fisik demi melandaikan kurva penyebaran COVID-19 di Indonesia. WFH memang menjadi salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang kini mencapai lebih dari 1.500 kasus positif di Indonesia.
Kondisi WFH ini tampaknya akan lebih lama karena hingga saat ini pasien COVID-19 terus bertambah. Bahkan di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan telah memperpanjang status tanggap darurat hingga 19 April 2020.
Tidak dipungkiri mereka yang menjalani seluruh kegiatan di rumah, terutama dalam jangka waktu yang lama, tentu akan timbul rasa bosan. Hal tersebut memang wajar karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi langsung dengan sesama. Interaksi sosial ini yang menjadi sulit untuk dilakukan ketika harus di rumah dan menjaga jarak.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan bekerja dari rumah bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan empati, kepercayaan, dan kesiapan diri. Menurutnya, situasi saat ini penuh tantangan serba tidak pasti dan menimbulkan tekanan bagi banyak orang. Ia berharap para pekerja yang diharuskan atau memilih untuk bekerja dari rumah dapat tetap bekerja secara optimal, produktif, dan efektif demi kebaikan semua.
Untuk itu, ia memberikan tips agar WFH tetap produktif. Setiap hari bisa memulai hari dengan benar. Hal ini termasuk mandi dan menggunakan baju kerja walaupun tidak ada yang melihat. Anda juga bisa berjalan mengitari rumah untuk membuat seakan-akan pergi bekerja. Anda juga melakukan hal ini setelah selesai bekerja pada sore hari. Selanjutnya, jangan lupa untuk memulai hari dengan sarapan yang bergizi dan memastikan minum air putih yang cukup.
“Ketiga kegiatan ini membuat kita sudah siap secara mental dan menyalakan mode bekerja. Saat bekerja dari rumah, mode bekerja ini sering hilang. Mereka yang biasanya bangun dan langsung bekerja biasanya akan sulit beradaptasi karena belum terhubung ke mode ini,“ jelas Neneng.
Selain itu, kita perlu memiliki sebuah tempat tetap yang bisa membantu terus fokus bekerja. Cobalah bekerja di tempat yang sama setiap hari, misalnya di ruang belajar, dengan meja dan lingkungan yang mendukung pikiran untuk bekerja dengan efektif. Tak kalah penting juga untuk memilih tempat yang paling nyaman dan jauh dari gangguan, seperti suara TV, ruang main anak, dan tumpukan barang yang berantakan.
Kemudian, atur jadwal kerja yang konsisten. Pastikan memiliki jam kerja yang konsisten dan teratur sehingga dapat membantu dalam mengatasi permasalahan susah untuk mulai bekerja atau susah untuk berhenti bekerja, serta membantu pikiran untuk lebih mudah berpindah antara mode kerja dan mode santai.
Selanjutnya, manfaatkan teknologi sebaik-baiknya, terutama teknologi video conference, yang mampu membantu dalam melakukan interaksi dengan orang lain dalam masa isolasi diri ini. Salah satu cara untuk memaksimalkan interaksi adalah dengan mengadakan pertemuan secara online, di mana setiap orang menyalakan kamera sehingga bisa melihat wajah dan ekspresi masing-masing peserta. Ini akan membantu meningkatkan hubungan emosional dengan orang lain.
Terakhir, jangan lupa jaga kesehatan dengan makan tepat waktu dengan gizi yang seimbang, minum air putih yang cukup, dan jaga kebersihan. Selanjutnya, jika sudah merasa lelah dan tidak bisa fokus, berhentilah sejenak. Mengobrol dengan keluarga, berjalan di halaman rumah, bermain dengan hewan peliharaan sebelum kembali bekerja, dan penting juga untuk mengatur waktu untuk berinteraksi dengan teman untuk berdiskusi mengenai hal lain di luar pekerjaan.