TEMPO.CO, Jakarta - Selama wabah virus corona, kita tentu akan sangat berhati-hati dalam beraktivitas sebab beberapa hal bisa meningkatkan risiko terpapar COVID-19. Sebut saja mengonsumsi makanan mentah dan lupa mencuci tangan.
Namun, baru-baru ini, pantangan lain yang diimbau adalah tidak menggunakan lensa kontak. Melansir dari situs Web MD, internis Michael W. Smith menjelaskan bagaimana pemakaian lensa kontak bisa memicu terjangkitnya seseorang dengan virus corona.
Berdasarkan rujukan dari American Academy of Ophthalmology, lensa kontak dipercaya dapat menyebabkan iritasi dan gatal-gatal. Terlebih jika ada sesuatu yang masuk ke mata sehingga menciptakan ketidaknyamanan.
“Apa hal pertama yang kita lakukan untuk mengatasinya? Tentu menggosok mata,” katanya.
Sedangkan berdasarkan keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mata menjadi salah satu organ tubuh yang menjadi tempat masuknya virus ke dalam tubuh selain hidung dan mulut.
“Jika tangan terkontaminasi virus dan menggosok mata, Anda pun berpotensi menulari diri sendiri,” katanya.
Atas dasar itulah, Smith mengimbau agar masyarakat yang terbiasa menggunakan lensa kontak selama wabah corona untuk absen sementara waktu. Sebaliknya, gantilah alat bantu penglihatan dengan yang lebih konvensional, yakni kacamata.
“Dari segi fashion memang kurang mendukung, namun kesehatan tetap harus menjadi prioritas,” katanya.
Sedangkan bagi mereka yang memang terpaksa untuk selalu menggunakan lensa kontak karena alasan tertentu, maka menerapkan gaya hidup tertentu wajib dilakukan, termasuk mencuci dan menyimpan lensa kontak dengan baik.
“Apabila mata tidak nyaman, gunakan obat tetes khusus atau menggosok dengan tisu alih-alih langsung menggunakan tangan,” katanya.