TEMPO.CO, Jakarta - Anda pernah merasa grogi saat harus tampil di panggung? Tenang, hal itu wajar. Namun, bila interaksi sosial seperti tatap muka atau mengobrol membuat Anda merasakan cemas berlebihan, mungkin Anda memiliki fobia sosial.
Orang yang mengalami fobia social, interaksi sehari-hari bisa memicu rasa malu, tidak percaya diri, tidak aman, dan takut akan penilaian orang lain. Perasaan tersebut muncul dalam jumlah yang sangat berlebihan hingga menganggu kehidupan sehari-hari, bahkan membuat Anda mengurung diri di rumah. Fobial sosial bisa juga disebut sebagai social anxiety disorder dan merupakan salah satu kondisi mental yang paling sering terjadi. Sehingga, kondisi ini sangat mungkin untuk disembuhkan, selama Anda mau mencari bantuan.
Saat seseorang yang mengalami fobia sosial ditunjuk untuk berpidato di depan umum, maka ia sudah mulai akan merasa cemas dan gugup berminggu-minggu sebelum hari pidato tiba. Ia juga mungkin akan mencari cara agar acara tersebut dibatalkan, atau saat waktu pidato tiba, akan gemetar parah di atas panggung hingga tidak ada suara yang bisa keluar.
Berikut adalah tiga ciri orang yang mengalami fobia sosial dalam hal emosional, fisik, dan perilaku.
- Ciri fobia sosial secara emosional
Secara emosional, orang yang mengalami fobia social akan tidak percaya diri dan cemas berlebihan untuk menghadapi setiap interaksi sosial, bahkan yang sederhana seperti menyapa orang lain atau mengobrol ringan. Mereka pun akan merasa cemas terus menerus selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan hingga berbubulan-bulan sebelum menghadapi suatu situasi sosial.Tak jarang pula mereka merasa sangat takut yang berlebihan akan penilaian orang lain terhadap diri sendiri, terutama oleh orang yang tidak dikenal. Rasa takut pun akan melanda bila akan bertindak dengan cara yang dapat mempermalukan diri sendiri. Mereka juga akan takut orang lain menyadari bahwa Anda merasa gugup
IklanScroll Untuk Melanjutkan - Ciri fobia sosial secara fisik
Meski fobia sosial adalah gangguan mental, tapi gejala secara fisik juga bisa muncul. Penderita fobia social akan merasakan wajah merah, sesak nafas, sakit perut dan mual. Tidak jarang pula badan dan suara mereka gemetar serta berkeringat berlebihan saat hendak tampil di depan umum. Jantung pun akan berdegup kencang. Bahkan, mereka bisa merasakan pusing atau juga pingsan. - Ciri fobia sosial dari sisi perubahan perilaku
Dari segi perilaku, para penderita fobia sosial pun akan mengalami perubahan. Seperti akan sekuat tenaga berusaha menghindari interaksi sosial hingga keseharian menjadi terganggu. Contohnya, jadi sering tidak masuk kerja atau sekolah. Mereka juga akan berdiam diri atau bahkan bersembunyi di belakang agar tidak ditunjuk, untuk menghindari rasa malu. Mereka juga akan merasa harus ditemani kapanpun dan kemanapun saat hendak pergi. Alkohol sering menjadi teman mereka sebelum melakukan interaksi sosial agar merasa lebih rileks.