Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kejang Demam pada Anak Tak Berbahaya Asal...

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kejang demam pada anak tidak berbahaya bila durasinya di bawah 15 menit. Begitu kata dokter ahli anak Hardiono Pusponegoro.

Hardiono menjelaskan kejang demam disebabkan oleh demam biasa, misalnya setelah anak mendapat imunisasi. Kejang demam hanya terjadi pada anak dengan rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun. Bila kejang demam masih terjadi di bawah usia 6 bulan dan di atas usia 5 tahun, segera periksakan lebih lanjut ke dokter.

Kecenderungan anak mengalami kejang demam terkait erat dengan faktor genetik. Kejang demam yang tak berbahaya masuk ke dalam jenis kejang demam sederhana. Umumnya, durasi berlangsung di bawah 15 menit dan tidak berulang dalam kurun 24 jam.

"Kejangnya terjadi di dua sisi badan," katanya.

Kejang demam sederhana tidak mengakibatkan kematian atau disabilitas intelektual. Orang tua harus lebih waspada ketika buah hati mengalami kejang demam kompleks yang berlangsung lebih dari 15 menit, juga bila kejangnya hanya terjadi di satu sisi tubuh, serta berulang dalam kurun 24 jam.

Ada juga kejang demam khusus yang berlangsung lebih dari 30 menit. Anak harus mendapat pengobatan bila mengalami kejang demam dan epilepsi secara bergantian. Pada kejang demam di atas 30 menit, ada risiko gangguan memori dan kerusakan minimal di otak tapi tidak permanen. Ketika anak mengalami kejang demam kompleks, periksakan lebih lanjut ke dokter.

Penangangan kejang demam, pertama berilah minuman yang cukup kepada anak agar tidak mengalami dehidrasi sebab demam membuat cairan tubuh berkurang. Kedua, minumlah penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen dengan dosis yang sesuai dengan anak.

"Dosisnya 10-15 mg/kgBB/kali. Kalau berat anak 10 kilogram, kasih 100-150 miligram," jelasnya.

Patut diingat, dalam situasi pandemi lebih baik hanya berikan parasetamol karena ibuprofen tidak disarankan untuk corona. Parasetamol bisa diberikan hingga empat kali sehari karena masa kerjanya hanya enam jam.

Ketiga, turunkan demam anak dengan kompres hangat. Hardiono menepis anggapan bahwa kompres air dingin bisa menurunkan demam. Yang terjadi justru sebaliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika diberi kompres hangat, tubuh akan berpikir suhu di luar tubuh lebih panas sehingga tubuh jadi berkeringat dan panas anak menurun. Seberapa panas kompres penurun demam?

"Beri air hangat yang lebih panas dibandingkan suhu tubuh," katanya.

Memberikan selimut kepada anak boleh-boleh saja. Tapi jangan lupa lepaskan selimutnya ketika tubuh sudah berkeringat.

Pertolongan ketika kejang demam, Hardiono mengatakan 80-90 persen kejang berhenti sendiri di bawah durasi lima menit. Jangan lupa miringkan tubuh anak agar bila muntah, cairannya tak membuatnya tersedak. Longgarkan baju anak dan jangan menahan tubuhnya karena bisa membuat tulang patah.

"Jangan masukkan jari atau sendok ke mulut," dia menegaskan.

Kejang demam bisa diobati dengan obat diazepam yang dimasukkan lewat dubur. Jika dalam waktu lima menit tak kunjung berhenti, ulangi lagi.

"Saat menarik keluar obat, pegang lubang anusnya dan tahan hingga dua menit agar cairan obatnya tidak keluar lagi," imbaunya.

Bila kejang tak kunjung berhenti setelah dua kali memberikan obat, bawa ke rumah sakit.

Apakah ada risiko berulang? Sekali anak mengalami kejang demam, ada risiko 30-35 persen itu akan terulang lagi. Namun risiko anak akan mengalami epilepsi hanya 2-12 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

19 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

21 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

22 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

11 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

12 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?