TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi pengusaha tidaklah mudah. Saat wabah virus corona yang hadir di berbagai negara di dunia seperti saat ini, para pengusaha pun merasakan banyak kerugian dalam hal bisnis.
Apabila tetap ingin bertahan, maka berbagai tantangan harus bisa dihadapi. Sebagai bahan pertimbangan dan edukasi, Director dari PT. Indofood Sukses Makmur Axton Salim pun menjabarkan beberapa kesulitan yang wajib dilewati dan dicari jalan keluarnya saat mengalami situasi darurat seperti wabah corona ini.
Menurutnya, kesulitan pasti akan dihadapi dari segala aspek supply chain atau rantai suplai. “Ini terdiri dari tantangan bahan baku, produksi, hingga menyampaikan produk ke pelanggan,” katanya dalam acara Rumah Millennials di Jakarta pada Minggu, 12 April 2020.
Dari segi bahan baku, tantangan pertama datang dari keluhan atas pembeliannya. “Raw material dari impor mulai susah masuk ke Indonesia. Begitu juga dengan bahan baku dari luar kota. Kesulitan semakin bertambah bukan lagi urusan transportasi, namun karena tokonya sendiri sudah tutup,” katanya.
Masalah kedua datang dari bagian pembuatan barang. Axton mengatakan bahwa banyak produk yang naik permintaannya di pasar. Namun produksi terhalang dengan kekurangan tenaga kerja atau kecanggihan alat yang digunakan. “Hal seperti ini juga harus diperhatikan,” katanya.
Sedangkan tantangan lain datang dari cara pembeli mendapatkan barang. Saat ini, mulai banyak toko fisik yang tutup karena pelanggan lebih memilih transaksi lewat online. “Artinya barang akan dikirimkan lewat ojol atau kurir dan harus dipikirkan apakah mereka juga terdampak dengan adanya pembatasan wilayah yang akan segera diterapkan,” katanya.
Axton mengatakan bahwa seluruh tantangan ini harus dicari jalan keluarnya. “Semua jenis bisnis harus memahami tantangan ini karena pasti melewatinya. Entah bisnis kecil atau besar, usaha makanan atau barang-barang, semua harus berpikir keras untuk adaptasi agar bisnis tetap berjalan,” katanya.